500 Lebih Imigran Ilegal Rohingya Kabur dari Pusat Penahanan Imigrasi Malaysia

20 April 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi pengungsi Rohingya - Sebanyak lebih dari 500 imigran ilegal, etnis Rohingya, kabur dari pusat penahanan imigrasi Malaysia. /REUTERS/Monicah Mwangi.

PR DEPOK - Lebih dari 500 imigran ilegal Rohingya dilaporkan telah melarikan diri dari pusat penahanan imigrasi di Malaysia pada Rabu 20 April pagi.

Menurut keterangan Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia Khairul Dzaimee Daud, imigran yang kabur itu yang ditahan di fasilitas penahanan sementara Departemen Imigrasi Sungai Bakap.

Kurang lebih sekitar 528 tahanan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 waktu Malaysia, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia.

Khairul Dzaimee menambahkan bahwa cara imigran Rohingya kabur yakni dengan menerobos dan juga mendobrak salah satu pintu blok penghalang.

Baca Juga: Info Jadwal Set Top Box Dibagikan, Simak Cara Daftar Jadi Penerima STB Gratis

"Mereka menerobos dengan mendobrak pintu blok dan penghalang panggangan," ujar Khairul Dzaimee.

Usai mengetahui kabar tersebut, pihaknya langsung terhubung dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia dan instansi terkait untuk segera melakukan operasi penangkapan.

"Petugas yang bertugas mengaktifkan prosedur operasi standar dengan menghubungi Kepolisian Kerajaan Malaysia dan instansi terkait untuk mendapatkan dukungan," jelas Khairul Dzaimee.

Baca Juga: BPNT Kartu Sembako Cair Rp900 Ribu bagi Pemilik KTP Ini, Buka cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerimnya

Menurut informasi yang beredar, pusat Fasilitas penahanan terletak di dekat perbatasan bagian Kedah dan daratan Penang.

Fasilitas seperti itu memang diciptakan untuk menampung imigran ilegal. Bahkan banyak laporan yang menceritakan kondisi kehidupan yang buruk di pusat-pusat penahanan ini.

Pencarian para imigran Rohingya itu dilakukan bersama dengan polisi, Relawan Korps (RELA) dan anggota masyarakat.

Baca Juga: Login pip.kemdikbud.go.id Pakai HP, Ada Bantuan PIP Kemdikbud Rp2,2 Juta bagi Siswa SD, SMP, dan SMA

Hasilnya hingga pukul 10.00 pagi ini, 362 tahanan berhasil ditangkap kembali, dan operasi untuk menemukan sisa tahanan lainnya masih dilakukan.

Masyarakat di daerah tersebut juga dihimbau untuk ikut bekerja sama menginformasikan posisi tahanan jika menemukannya.

Sampai saat ini pihak berwenang belum mengidentifikasi penyebab sebenarnya dari insiden tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler