Vladimir Putin Mendadak Batalkan Serangan di Mariupol Ukraina, Ada Apa?

22 April 2022, 09:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam aksi pengepungan Mariupol, Ukraina, Vladimir Putin tidak melakukan serangan di pabrik baja Azovsta. /Alexander Zemlanichenko/Reuters

PR DEPOK – Pasukan Rusia dikabarkan sudah mengepung Kota Mariupol, Ukraina.

Meski demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin telah membatalkan serangan terhadap pabrik baja Azovstal di pelabuhan Laut Hitam Mariupol, Ukraina.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu pada hari Kamis, Vladimir Putin menyampaikan alasan pembatalan serangan di kota strategis Ukraina tersebut.

Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Kuburan Massal Warga Sipil di Dekat Mariupol Akibat Serangan Rusia di Ukraina

“Kita harus selalu berpikir tentang melestarikan kehidupan dan kesehatan prajurit dan perwira kita,” kata Vladimir Putin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Vladimir Putin menyebutnya sebagai kasus khusus sehingga pasukan Rusia tidak boleh dikirim untuk menyerang pabrik baja Ukraina.

"Seseorang tidak boleh masuk ke katakombe itu dan merangkak ke sana di bawah tanah, di fasilitas industri ini," kata Vladimir Putin.

Baca Juga: Rusia Mungkin Menang Perang atas Ukraina, Negara Barat Ungkap Alasannya

Sejauh ini, pabrik baja masih menampung sekitar 2.000 militan Ukraina, termasuk resimen 'Azov' neo-Nazi.

Pasukan Ukraina yang mundur, termasuk resimen Neo-Nazi Azov yang terkenal kejam telah bercokol di terowongan ini dan sejak itu menggunakannya sebagai garis pertahanan terakhir mereka.

Shoigu mengatakan kepada Vladimir Putin bahwa pasukan Rusia dan milisi Republik Donbass telah sepenuhnya merebut Mariupol, kecuali kompleks pabrik Azovstal.

Baca Juga: Peringati Hari Bumi Sedunia, Simak Cara Main Kuis Hari Bumi 2022 yang Sempat Trending

Menurutnya, operasi militer di pabrik itu bisa selesai dalam tiga sampai empat hari.

Meski tidak menyerang, Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk menyegel daerah itu.

Presiden Vladimir Putin juga menawarkan mereka yang bercokol di pabrik baja kesempatan lain untuk menyerah.

"Tawarkan kepada siapapun, yang belum meletakkan senjata mereka, untuk melakukan itu," katanya.

Baca Juga: Apa Itu Stoikisme atau Stoik? Simak Penjelasan dan Sejarah Singkatnya

Rusia menurutnya akan menjamin kehidupan mereka serta perlakuan yang layak di bawah semua norma internasional.

"Mereka yang terluka juga akan mendapatkan "perawatan medis yang memenuhi syarat," tutur Vladimir Putin.

Sejauh ini Rusia telah dua kali berusaha mengatur koridor kemanusiaan bagi mereka yang ingin keluar dari pabrik Azovstal selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Perkuat Militer Ukraina, AS Rancang Drone Hantu untuk Lawan Serangan Rusia

Akan tetapi, kedua upaya itu gagal karena militan Azov dan pasukan Ukraina menuntut mereka diizinkan pergi melalui bantuan pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya sambil juga menyimpan senjata pribadi mereka.

Sementara itu, Ukraina menyalahkan Rusia atas fakta bahwa upaya untuk menciptakan koridor kemanusiaan telah gagal.

Sebagai informasi, pabrik baja Azovstal dibangun kembali pada zaman Uni Soviet dan memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas yang dibangun untuk menahan pengeboman yang dahsyat.

Baca Juga: 8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah, Mualaf Termasuk?

Ajudan Pemerintah Republik Rakyat Donetsk, Yan Gagin, pernah menggambarkan terowongan ini sebagai kota bawah tanah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler