Di Tengah Perang dengan Ukraina, Rusia Berhasil Selesaikan Pembangunan Jembatan Penghubung ke China

27 April 2022, 18:00 WIB
Jembatan yang sedang dibangun yang menghubungkan Pulau Russky (kanan) ke daratan, dekat pelabuhan Vladivostok di timur jauh Rusia, 6 April 2012. Rusia juga sudah menyelesaikan pembangunan jembatan yang terhubung langsung dengan China. /Yuri Maltsev/Reuters

PR DEPOK – Di tengah perang dengan Ukraina, Rusia dikabarkan tetap melakukan pembangunan yang menghubungkannya dengan China.

Hari ini, Rusia secara resmi menyelesaikan bagian dari jembatan rel pertama yang menghubungkannya ke China.

Jembatan yang menghubungkan Rusia dan China itu dinamai Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye.

Baca Juga: Rusia Murka Ancam Serang Negara NATO yang Bantu Ukraina, Tanda Perang Dunia Ketiga Dimulai?

Pembuatan Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye yang pembuatannya memakan waktu hingga delapan tahun.

Pembukaan jembatan yang menghubungkan Rusia dan China rencananya mulai dibuka bulan depan.

Konstruksi pembangunan Jembatan ini dimulai pada 2014 ketika hubungan Rusia yang memburuk dengan negara Barat mengalihkan pandangannya ke timur.

Baca Juga: Rusia Tuding Ukraina Serang Depot Bahan Bakar di Area Perbatasan, Tidak Ada Warga Sipil yang Terluka

Dalam pembangunan jembatan ini, Rusia dan China saling kerja sama.

China menyelesaikan konstruksi bagiannya, yang merupakan empat perlima dari keseluruhan panjang 2.200 meter, pada 2018, dan Rusia awalnya menghubungkan jembatan itu dengan China pada 2019.

Utusan Presiden Vladimir Putin di Timur Jauh Rusia, Yury Trutnev, menyoroti pentingnya jembatan yang diperbarui di tengah kejatuhan dengan Barat atas perang Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Perusahaan Drone Asal China Tangguhkan Bisnisnya di Rusia dan Ukraina demi Terlihat Netral

Menurut Trutnev, jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye sebagai mata rantai utama dalam kerja sama Rusia-China.

“Terutama dalam situasi tantangan baru dari negara-negara yang tidak bersahabat,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Moscow Times.

Berbicara pada upacara perespian Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye, Trutnev mengatakan jembatan itu akan membuka rute ekspor baru, memberi insentif pada pusat produksi dan logistik di Timur Jauh Rusia, dan meningkatkan aksesibilitas transportasi di kawasan terpencil itu.

Baca Juga: Wajibkan Pembayaran Rubel, Raksasa Energi Rusia Hentikan Pasokan Gas Ke Polandia dan Bulgaria

Namun meski ruas Rusia hanya membentang 309 meter, pembukaan Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye yang telah rutin ditunda diperkirakan tidak akan beroperasi penuh hingga bulan depan.

Pasalnya, proyek tersebut harus direvisi karena dasar sungai di sisi Rusia semakin dalam dan peluncurannya pada Agustus 2021 ditunda karena renovasi stasiun kereta Rusia.

Trutnev mengatakan Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye sekarang menunggu pembukaan resminya sampai setelah China membangun fasilitas desinfeksi.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Divonis 5 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Meski demikian, ia mengatakan bahwa pembukaan jembatan tersebut bisa dilakukan bulan depan.

“Saya berbicara dengan (Menteri Luar Negeri Rusia) Sergei Lavrov, dia mengatakan pembukaan penuh diharapkan dalam waktu satu bulan,” katanya.

Ia mengatakan, Rusia akan melakukan peresmian jika China sudah melakukannya terlebih dahulu.

Baca Juga: Akibat Perang dengan Rusia, Ini Besaran Dana yang Dibutuhkan Ukraina untuk Pembangunan Ulang

“Kami siap untuk pembukaan jembatan penyeberangan di sisi Rusia segera setelah mitra China kami mengumumkan pembukaan mereka,” ujar Trutnev.

Sebagai informasi, Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye adalah bagian dari inisiatif Sabuk dan Jalan ambisius China, yang didanai Beijing untuk meningkatkan perdagangan Eurasia. Jaringan kereta api timur laut China dapat dihubungkan dengan kereta api trans-Siberia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Moscow Times

Tags

Terkini

Terpopuler