Serangan Rudal Rusia di Kyiv Dianggap Jadi Cara Vladimir Putin Acungkan Jari Tengah ke PBB dan Negara Barat

30 April 2022, 17:05 WIB
Prajurit Ukraina bersiaga di Kyiv untuk menghalau serangan Rusia di Kyiv pada 25 Februari 2022. /Gleb Garanich/Reuters

PR DEPOK - Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko menyebut serangan roket di wilayahnya merupakan cara Presiden Rusia Vladimir Putin mengacungkan jari tengahnya kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara Barat atas invasinya di Ukraina.

Serangan yang diluncurkan pada Kamis lalu itu menewaskan satu orang dan membuat 10 lainnya luka-luka.

Serangan tersebut juga menjadi yang pertama kalinya di Kyiv sejak Rusia memfokuskan invasinya di Donbas, wilayah timur Ukraina.

Baca Juga: Akankah Swiss Melepas Netralitasnya demi Bergabung dengan NATO? Begini Penjelasan Direktur Swisspeace

Anggapan serupa juga disampaikan oleh analis politik ternama di Ukraina Volodymyr Fesenko yang mengatakan bahwa serangan kala itu seolah membawa pesan bahwa Rusia bersikukuh melanjutkan perangnya meski dunia mengecam kejahatannya.

Meski tidak berharap, Fesenko yakin Vladimir Putin akan terus menghancurkan target-target penting di Ukraina.

"Melalui serangan rudal ini, Kremlin mengirim peringatan ke semua pihak termasuk organisasi internasional yang mencoba menahan rencana militernya bahwa mereka akan terus melanjutkan perang"

Baca Juga: Terancam Sejak Rusia Menginvasi Ukraina, 70 Persen Masyarakat Finlandia Ingin Negaranya Segera Gabung ke NATO

"Rusia bermaksud untuk melanjutkan serangannya dan terus menyerang kota-kota di Ukraina dengan rudal mereka," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Pengemboman tersebut terjadi hampir satu jam setelah Volodymyr Zelensky menggelar konferensi pers dengan Antonio Guterres yang sebelumnya berkunjung ke Moskow lebih dulu.

"Peristiwa ini menggambarkan sikap Rusia yang sebenarnya terhadap lembaga-lembaga internasional, termasuk sikap pemerintahnya yang mempermalukan PBB," ujar Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Buruh Internasional 1 Mei 2022 Gratis dengan Desain Unik, Segera Bagikan di Medsos!

Di sisi lain, saat ditanya mengenai peristiwa tersebut, Juru Bicara Kepala PBB Farhan Haq mengatakan Guterres menganggap serangan Rusia sebagai tanda tidak menghormati penduduk Kyiv.

"Antonio Guterres tidak menganggap serangan ini ditujukan kepadanya"

"Dia melihat peristiwa ini sebagai tanda lain bahwa Rusia ingin perang berlanjut. Sedangkan kami ingin memastikan bahwa konflik bisa berakhir," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler