PR DEPOK – Pemerintah Ohio merilis Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mungkinkan para guru dan staf lain untuk memegang senjata di sekolah.
Sebelumnya para guru dan staf lain di sekolah telah menyelesaikan pelatihan selama 24 jam mengenai senjata.
RUU mengenai senjata ini kemudian mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat.
Baca Juga: Perang Ukraina Hari ke-101: Volodymyr Zelensky Yakin Menang hingga Rusia Bertekad Bangkit Kembali
Masyarakat pendukung berharap dengan adanya UU ini akan mengurangi frekuensi penembakan di sekolah.
Sementara itu, masyarakat yang kontra dengan UU ini mengatakan hal ini hanya akan membuat sekolah semakin berbahaya bagi anak-anak.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, RUU ini dirampungkan selama 10 hari setelah aksi penembakan yang dilakukan seorang remaja di sebuah sekolah di Uvalde, Texas.
Baca Juga: Balik Serang Uni Eropa, Vladimir Putin Klaim Harga Pangan Melonjak Ulah Aksi Boikot Negara Barat
19 siswa dan dua orang guru tewas dalam aksi penembakan tersebut.
Gubernur Ohio Mike DeWine menyebutkan bahwa ia akan menandatangani RUU ini menjadi undang-undang.
RUU ini sendiri telah disahkan oleh Majelis Umum Ohio dan para pendukung menyebutkan bahwa hal ini memungkinkan staf sekolah bisa menghadapi penyerang bersenjata sebelum polisi masuk.
Baca Juga: Survei Sebut Ratusan Spesies Hewan Terancam Punah, Banyak Faktor Jadi Penyebabnya
Guru bersenjata ini nantinya akan diminta untuk menjalani pemeriksaan latar belakang kriminal dan mendapatkan delapan jam pelatihan tambahan setiap tahunnya.
DeWine menyebutkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan anggota parlemen untuk menghapus ratusan jam kurikulum yang tidak relevan dengan keamanan sekolah.
Sementara itu, Asosiasi Pendidikan Ohio dan Federasi Guru Ohio mengungkapkan bahwa RUU ini terkesan terburu-buru dan berisiko.
Baca Juga: Terungkap Alasan Gitaris Kahitna Andrie Bayuadjie Konsumsi Narkoba Jenis Psikotropika
“Pendidik pada posisi yang mustahil untuk membuat keputusan hidup dan mati dalam sekejap tanpa pelatihan yang memadai. Ini tidak diragukan lagi dapat menyebabkan lebih banyak tragedi di sekolah kita,” ujar Asosiasi Pendidikan dan Federasi Guru Ohio.***