Sebabkan Demam Akut, Virus Baru Langya Dapat Ditularkan ke Manusia dari Hewan

11 Agustus 2022, 17:29 WIB
Ilustrasi. Langya, satu virus baru yang ditemukan di China timur. /Pixabay/Athree23.

PR DEPOK - Sekelompok ilmuwan di Asia telah mengidentifikasi virus baru yang dapat menyebabkan demam parah.

Selain demam parah, virus baru yang telah diketahui di China timur itu juga memungkinkan ditularkan ke manusia dari hewan.

Virus baru yang diberi nama Langya henipavirus (LayV) ini ditemukan pada 35 orang di provinsi Shandong dan Henan di China.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, penemuan virus Langya ini diuji antara 2018 dan 2021.

Baca Juga: Kedua Kalinya, Sopir Istri Ferdy Sambo Bakal Diperiksa Timsus Polri Soal Kasus Brigadir J

Sebagai informasi, virus Langya dapat menyebabkan demam akut, kelelahan, batuk dan kehilangan nafsu makan.

Beberapa pasien, kata para peneliti, juga mengalami nyeri tubuh, mual, muntah dan sakit kepala. Beberapa lainnya mengalami gangguan fungsi hati.

Para peneliti, yang berbasis di China, Australia dan Singapura, mengatakan Langya pertama kali diidentifikasi pada seorang perempuan berusia 53 tahun pada Desember 2018.

Selama pengawasan, seorang perempuan yang suspek Langya mengalami demam akut dan riwayat paparan hewan.

Baca Juga: Bentuk Komitmen Pemerintah, Kemenpora Resmi Angkat 193 Atlet Berprestasi Jadi PNS

Para peneliti kemudian melakukan survei hewan domestik dan liar untuk melacak hewan inang virus Langya.

Sekelompok ilmuwan itu kemudian menemukan RNA Langya paling dominan pada tikus, mamalia kecil dengan moncong panjang dan mata kecil.

Sekitar 27 persen tikus dites positif terkena virus, menunjukkan bahwa hewan itu mungkin reservoir alami Langya. Lalu, sekitar 5 persen anjing dan 2 persen kambing juga dinyatakan positif.

Baca Juga: Cara Cek Bansos PKH Tahap 3 yang Dijadwalkan Cair Agustus 2022, Berikut Kategori Besaran Bantuannya

Penemuan Langya terjadi kurang dari tiga tahun setelah pandemi Covid-19, yang diyakini para ilmuwan juga disebabkan oleh limpahan virus dari hewan ke manusia.

Tetapi tidak seperti SARS-CoV2, virus yang menyebabkan Covid-19, para peneliti di balik studi baru ini mengatakan mereka sejauh ini tidak menemukan bukti penularan dari manusia ke manusia untuk Langya.

"Tidak ada kontak dekat atau riwayat paparan umum di antara pasien, yang menunjukkan bahwa infeksi pada populasi manusia mungkin sporadis," tulis mereka.

Para peneliti mengatakan Langya secara genetik paling dekat hubungannya dengan virus mematikan Mojiang henipa yang menginfeksi enam penambang di Cina selatan pada tahun 2012.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler