Dituduh Sebarkan Kebohongan Terkait Hukuman Eksekusi dan Protes Nasional, Aktris Terkenal Iran Ditangkap

19 Desember 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi penangkapan - Seorang aktris terkenal Iran ditangkap dengan tuduhan menyebarkan kebohongan soal hukuman eksekusi dan protes nasional. /PIXABAY/OpenClipart-Vectors

PR DEPOK – Pihak berwenang Iran menangkap salah satu aktris paling terkenal di negara itu atas tuduhan menyebarkan kebohongan tentang protes nasional yang mencengkeram negara tersebut.

Laporan oleh Kantor Berita Republik Islam (IRNA) mengatakan Taraneh Alidoosti, bintang film pemenang Oscar, The Salesman, dipenjara seminggu.

Penangkapan itu dilakukan setelah sang aktris Iran membuat postingan di Instagram yang mengungkapkan solidaritas dengan pria pertama yang baru-baru ini dieksekusi atas kejahatan yang diduga dilakukan selama protes.

IRNA juga mengatakan beberapa selebritas Iran lainnya telah dipanggil oleh badan peradilan karena menerbitkan konten yang dikatakan provokatif.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus, Sagitarius dan Leo Besok, 20 Desember 2022: Jangan Lampiaskan Emosi ke Pasangan

Tidak disebutkan berapa banyak atau memberikan rincian lebih lanjut.

Menurut laporan yang dipublikasikan di saluran Telegram resmi media pemerintah yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Alidoosti ditangkap karena dia tidak memberikan dokumen apa pun yang sesuai dengan klaimnya.

“Namanya Mohsen Shekari. Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan, adalah aib bagi umat manusia,” tulis Alidoosti dalam postingannya.

Shekari dieksekusi 9 Desember setelah didakwa oleh pengadilan Iran karena memblokir jalan di Teheran dan menyerang seorang anggota pasukan keamanan negara itu dengan parang.

Baca Juga: Saksi Ahli Forensik Sebut Jenazah Brigadir J Berlumuran Darah hingga Ada Dua Luka Tembakan Mematikan

Pekan lalu, Iran mengeksekusi tahanan kedua, Majidreza Rahnavard, sehubungan dengan protes tersebut.

Tubuh Rahnavard dibiarkan tergantung di derek konstruksi sebagai peringatan bagi orang lain. Otoritas Iran menuduh Rahnavard menikam dua anggota pasukan paramiliternya.

Kedua pria itu dieksekusi kurang dari sebulan setelah mereka didakwa, menggarisbawahi kecepatan di mana Iran sekarang melaksanakan hukuman mati yang dijatuhkan atas dugaan kejahatan terkait demonstrasi.

Alidoosti telah membuat setidaknya tiga unggahan di akun Instagramnya yang menyatakan solidaritas dengan pengunjuk rasa sejak demonstrasi pecah pada bulan September. Akunnya, yang memiliki sekitar delapan juta pengikut, telah ditangguhkan.

Baca Juga: Alami Penipuan hingga Rp65 Juta, Aurel Hermansyah Ungkap Kecurigaannya: Nggak Ada Konfirmasi Apa-apa

Iran telah diguncang oleh protes sejak kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada 16 September, yang meninggal setelah dipenjara oleh polisi moralitas.

Protes sejak itu berubah menjadi salah satu tantangan paling serius terhadap sistem pemerintahan Iran, yang diciptakan setelah Revolusi Islam 1979.

Alidoosti sebelumnya mengkritik pemerintah Iran dan kepolisiannya.

Pada Juni 2020, dia dijatuhi hukuman penjara lima bulan yang ditangguhkan setelah dia mengkritik polisi di Twitter pada tahun 2018 karena menyerang seorang wanita yang telah melepas jilbabnya.

Baca Juga: Wajah Datar Mbappe Usai Gagal Mengangkat Trofi Juara Piala Dunia 2022

Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi, dua aktris terkenal lainnya di Iran, ditangkap oleh pihak berwenang karena mengungkapkan solidaritas dengan pengunjuk rasa di media sosial. Keduanya telah dibebaskan.

Setidaknya 495 orang tewas dalam demonstrasi di tengah tindakan keras keamanan, menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, sebuah kelompok yang telah memantau protes sejak dimulai.

Lebih dari 18.200 orang telah ditahan oleh pihak berwenang.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler