Spotify Rencanakan PHK Massal untuk Memangkas Biaya Perusahaan

23 Januari 2023, 20:28 WIB
Logo Spotify /Brendan McDermid/REUTERS

PR DEPOK - Raksasa streaming audio Swedia dilaporkan merencanakan pemutusan hubungan kerja setelah PHK tersebut baru-baru ini juga dilakukan oleh beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia. Spotify sedang bersiap untuk mengumumkan PHK secepatnya minggu ini.

Sesuai laporan yang dikutip dari Bloomberg, Spotify berencana memberhentikan karyawan untuk mengurangi biaya. Namun jumlah PHK yang dipertimbangkan di layanan streaming populer itu belum jelas.

Masih belum jelas departemen apa yang akan terkena pemotongan. Saat ini, sesuai laporan Q3-nya, platform streaming audio tersebut memiliki sekitar 9.800 karyawan.

Pada tahun 2019, Spotify memberhentikan 38 karyawannya, sebagian besar di tim editorial podcast mereka.

Baca Juga: Pernah Nganggur Jadi Korban PHK, Sandiaga Uno: Saya Ingin Berjuang dengan Pengalaman Saya

Spotify dilaporkan menutup sebelas podcast asli dari studio internalnya, kurang dari 5 persen staf perusahaan di podcast asli diberhentikan atau dipindahkan ke acara baru. Di antara podcast yang dibatalkan adalah 'How to Save a Planet', 'Crime Show', dan 'Medical Murders'.

Lalu pada kuartal kedua tahun 2023, Spotify akan mengucapkan selamat tinggal pada podcast 'Horoscope Today'.

Perusahaan teknologi telah mengambil tindakan untuk memangkas jumlah karyawan karena adanya kondisi ekonomi yang kurang baik dan penurunan pendapatan dari iklan.

Ini terjadi selama pandemi Covid-19 dan menyebabkan evaluasi ulang terhadap jumlah karyawan yang ada.

Baca Juga: Lagu Dreamers - Jungkook Jadi Lagu K-Pop Solo Tercepat yang Capai 50 Juta Pendengar di Spotify

Sebelumnya, Spotify Technology, bersama dengan perusahaan media musik lain seperti Deezer, mendesak Komisi Eropa untuk mengambil tindakan terhadap Apple Inc atas praktik anti persaingan dan tidak adil, dalam kerja sama surat industri pada hari Rabu kemarin.

Spotify selama bertahun-tahun menuduh Apple menyalahgunakan posisi pasarnya menggunakan aturan App Store untuk melumpuhkan persaingan.

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Alphabet Inc, Microsoft, dan Amazon telah melakukan pemangkasan jumlah karyawan dalam beberapa minggu terakhir.

Lebih spesifik berjumlah 40.000 karyawan gabungan. Sementara itu, perusahaan lain seperti Meta dan Twitter juga telah memangkas lebih dari 18.000 staf gabungan akhir tahun lalu.

Baca Juga: Waspada! Perusahaan Tak Boleh Melakukan PHK Pekerja Berikut Ini, Menurut Kemnaker

Peningkatan PHK terjadi karena meningkatnya tekanan pada perusahaan untuk memangkas biaya karena mereka mendekati potensi resesi ekonomi dan memburuknya kondisi ekonomi makro.

Menurut data yang dikumpulkan oleh situs web Layoffs.fyi, lebih dari 55.000 karyawan teknologi di seluruh dunia telah di-PHK sejauh tahun 2023 ini. Ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi masih terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang kurang baik.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler