Ungkap Prediksinya Soal COVID-19 Berdasarkan Flu Spanyol 1918, WHO: Berakhir Sebelum Dua Tahun

22 Agustus 2020, 20:16 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. /

PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meperkirakan pandemi COVID-19 akan berakhir merebak di seluruh dunia sebelum dua tahun sejak pertama kali merebak.

Prediksi tersebut disampaikan langsung Tedros Adhanom Ghebreyesus, selaku Direktur Jenderal (Dirjen) WHO pada Sabtu 22 Agustus 2020.

Adapun alasan prediksi tersebut, disebutkan Tedros Adhanom Ghebreyesus berdasarkan durasi Flu Spanyol pada tahun 1918.

Baca Juga: Bukan Pertama Kali, Ikan di Sungai Bengawan Solo Muncul ke Permukaan

"Kami berharap dapat menyelesaikan pandemi ini dalam waktu kurang dari dua tahun," kata dia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Mirror.

Sebelumnya, WHO selalu berhati-hati dalam menyampaikan perkiraan seberapa cepat pandemi COVID-19 akan berakhir, sementara belum ada vaksin yang terbukti ampuh.

Dibandingkan dengan saat itu, kata dia, dunia saat ini berada pada posisi yang kurang menguntungkan karena 'globalisasi', kedekatan, dan keterhubungan.

Hal itu dapat memungkinkan COVID-19 dapat menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan kilat.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Minta Doa untuk Kesembuhannya, Warganet: Ko ga Minta ke Jokowi?

Lebih lanjut, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan bahwa dengan memanfaatkan alat-alat yang ada secara maksimal dan memiliki alat tambahan seperti vaksin.

"Tentunya dengan lebih banyak perhubungan, virusnya punya lebih banyak kesempatan menyebar. Namun pada saat yang sama, kita memiliki teknologi dan pengetahuan untuk menghentikannya," katanya.

Sekadar informasi, lebih dari 22,8 juta orang dilaporkan telah terinfeksi COVID-19 secara global dan sebanyak 793 ribu lebih orang telah meninggal dunia. Demikian laporan Reuters.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa COVID-19 dapat mengikuti pola yang mirip dengan flu Spanyol yang melanda dunia dalam tiga gelombang serta merenggut sekitar 50 juta nyawa.

Baca Juga: Serang Balik Kritikan Barack Obama, Donald Trump: Dia Presiden AS Paling Buruk dan Tidak Berguna

Flu tersebut meletus pada Maret 1918, dan telah mempengaruhi sejumlah orang tua selama Perang Dunia Pertama.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Mirror REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler