Ilmuwan Temukan Senjata Baru Blokir Covid-19 Menular Sel Manusia dengan Nanobodi Sintetis

15 November 2020, 16:16 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay/geralt./

PR DEPOK – Ketika para ilmuwan di seluruh dunia bekerja menuju tindakan yang tepat untuk melawan pandemi Covid-19, sebuah kandidat baru kini menjadi pusat perhatian.

Salah satu tim ilmuwan dari EMBL Hamburg, Jerman, sekarang telah mengidentifikasi mini-antibodi sintetis yang berpotensi digunakan untuk melawan Covid-19.

Kelompok yang dipimpin oleh Dr Christian Low itu menemukan metode baru untuk memblokir SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, agar tidak menginfeksi sel manusia.

Baca Juga: Habib Rizieq Didenda Rp50 Juta, Ketum FPI: Sudah Dibayar Lunas ke Pemprov DKI Jakarta

Seperti yang diterbitkan di Nature Communications, metode ini menggunakan nanobodi sintetis, yang disebut sybodies, yang mencegah virus untuk mengikat ke sel manusia (penyebab seseorang terinfeksi virus).

Proyek ini pertama kali dimulai selama lockdown Covid-19 di Jerman. Setelah tim ilmuwan menerima persetujuan EMBL untuk membuka kembali laboratorium mereka, dalam beberapa minggu, tim dapat memilih kandidat sybodies dan melakukan analisisnya.

“Mendapatkan hasil secepat itu hanya mungkin karena metodologi yang kami gunakan telah ditetapkan untuk proyek penelitian lain yang tidak terkait dengan SARS-CoV-2. Mengembangkan alat ini akan membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya, ”kata Christian Low, Ketua Tim EMBL, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari India Times.

Sybodi adalah replika sintetis dari nanobodi, antibodi kecil yang ditemukan pada unta dan llama. Antibodi ini efektif melawan virus karena stabilitasnya yang tinggi dan ukurannya yang kecil.

Baca Juga: Pemprov DKI Larang Artis Terkenal Live Music di Kafe, Anji: Bukan Artis Terkenal Tak Ada Kerumunan?

Dengan kemajuan teknologi, para ilmuwan kini telah menemukan cara untuk seleksi cepat dari nanobodi atau sybodi sintetis. Studi ini menggunakan platform teknologi yang dikembangkan baru-baru ini untuk memilih sybody dari perpustakaan sintetis besar. Platform ini telah dikembangkan di lab Markus Seeger di Universitas Zurich, Swiss.

Sybodi dapat memblokir domain pengikat reseptor atau RBD virus. RBD ini adalah tonjolan seperti tiga jari pada protein lonjakan virus yang menempelkannya ke protein ACE2 permukaan sel manusia.

Dengan demikian, sybodi berpotensi untuk menghentikan virus memasuki sel manusia. Mengetahui hal tersebut, tim ilmuwan mulai mencari sybody untuk melawan SARS-CoV-2.

Para peneliti menelusuri melalui pustaka sybodi yang ada, mencari kandidat yang terikat pada sel darah merah Protein S dan stabil serta efektif dalam melakukannya.

Baca Juga: Masih tak Terima Joe Biden Menang, Puluhan Ribu Pedukung Donald Trump Lakukan Demonstrasi

Sebuah kandidat bernama sybody 23 adalah salah satu pengikat terbaik dan ternyata sangat efektif dalam memblokir RBD.

Kandidat sybody tersebut kemudian diuji kemampuannya dengan menggunakannya untuk melawan lentivirus, virus berbeda yang dimodifikasi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 di permukaannya.

Telah diamati, bahwa sybody 23 berhasil menonaktifkan virus yang dimodifikasi secara in vitro. Tes tambahan masih diperlukan untuk memastikan apakah sistem ini dapat menghentikan infeksi SARS-CoV-2 dalam tubuh manusia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler