Ikhwanul Muslimin di Cap Organisasi Sesat dan Teroris, IUMS Kutuk Keras Fatwa Arab Saudi

- 30 November 2020, 21:57 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi.
Ilustrasi bendera Arab Saudi. /Pixabay./

PR DEPOK - Pada Sabtu 28 November 2020, The International Union of Muslim Scholars (IUMS) mengutuk fatwa Arab Saudi yang dinilai telah mencemarkan nama baik Ikhwanul Muslimin.

IUMS atau Cendekiawan Muslim Internasional merupakan badan Muslim independen yang berbasis di Doha, Qatar.

Menurut laporan dari Quds Press, Arab Saudi menggambarkan kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi yang sesat dan teroris.

Baca Juga: Tak Hanya Habib Rizieq, Menantu dan Biro Hukum FPI Juga Akan Diperiksa Polda Metro Jaya Besok

"Ikhwanul Muslimin adalah kelompok Islam dengan sejarah yang juga mengabdi pada Islam, dan lalu menuduhnya tersesat, teroris serta kriminal tanpa bukti adalah kesaksian yang palsu," kata IUMS dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Presidennya Dr Ahmad Al-Rasyuni dan Sekretaris Jenderal Dr Ali Al-Qaradaghi.

Pernyataan tersebut muncul setelah pada awal bulan ini, Dewan Cendekiawan Senior dan Presidensi Umum riset Ilmiah dan Ifta di Arab Saudi mengklaim bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin tidak mempunyai hubungan apapun dengan Islam.

Tak hanya itu, mereka juga mengklaim bahwa Ikhwanul Muslim merupakan kelompok yang sesat.

Baca Juga: PKS Rilis Logo Terbaru, Sindiran Fahri Hamzah: Supaya Tidak Bayar Utang, Ampun Deh Kasian Kader

Padahal menurut IUMS, Ikhwanul Muslim sudah terkenal ke seluruh dunia dan memiliki banyak sekali anggota di setiap negaranya.

"Ikhwanul Muslimin ada dan dikenal di seluruh dunia serta memiliki puluhan ribu anggota juga pendukung di setiap negara, termasuk Arab Saudi," kata IUMS dalam pernyataan mereka seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Senin 30 November 2020.

Bahkan menurut catatan mereka, kelompok Ikhwanul Muslimin memiliki kehadiran politik dan advokasi di sebagian besar negara di dunia.

Baca Juga: PA 212 Sebut Jutaan Umat Akan Kawal HRS ke PMJ, Polri: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme

Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa memfitnah Ikhwanul Muslimin melalui pernyataan Komisi Fatwa Saudi akan membuat umat Islam marah, tak hanya di kerajaan bahkan Muslim di seluruh dunia.

"(Munculnya fatwa tersebut) Pada saat yang sama menenangkan semua musuh Islam, selain itu juga negara pendudukan Zionis," kata pihak IUMS.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah