Network
PR DEPOK - Sejak ketegangan terjadi dan meningkat di Palestina akibat serangan Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pejabat tinggi pemerintahannya secara terbuka mendukung Israel.
AS bahkan untuk ketiga kalinya memblokir pernyataan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk tindakan Israel karena serangan mematikannya di Gaza, Palestina.
Sikap Joe Biden tersebut juga sebetulnya menuai banyak kritikan, baik Partai Republik maupun dari anggota progresif dari Partai Demokrat.
Anggota Kongres AS pun, Rashida Tlaib yang merupakan warga Amerika-Palestina, dalam pidato yang emosional melayangkan kritik pada Joe Biden dan pejabat tinggi pemerintahan lainnya.
Rashida menyatakan bahwa AS telah gagal mengakui kemanusiaan Palestina di tengah terjadinya serangan udara dari Israel.
Kemudian, sekelompok 25 senator Demokrat juga sudah menandatangani surat publik kepada Joe Biden agar menyerukan genjatan senjata dengan segera.
Akibat mendapatkan tekanan dari banyak pihak, Joe Biden akhirnya menyampaikan dukungannya untuk genjatan senjata guna mengakhiri kekerasan di Jalur Gaza.
Meski demikian, Joe Biden tetap tegas mendukung Israel untuk mempertahankan diri dari serangan militer Palestina, Hamas.
"Presiden menegaskan kembali dukungannya untuk hak Israel dalam mempertahankan diri dari serangan roket (Hamas)," demikian keterangan dari Gedung Putih AS seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera pada Selasa, 18 Mei 2021.
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh.
Sementara itu, militer Hamas mengungkapkan bahwa roket yang diluncurkan kepada Israel itu merupakan pembalasan atas pengusiran paksa warga Palestina dari Yerussalem Timur yang diduduki Israel di Mesjid Al-Aqsa.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, serangan masif Israel dalam sepekan ini telah mebewaskan sebanyak 212, termasuk 61 anak.***
