PR DEPOK - Mahasiswa Kedokteran Gigi di Gaza, Shaima Abu al-Ouf, tewas dalam pengeboman yang dilakukan militer Israel, sebulan sebelum hari pernikahannya bersama sang tunangan.
Ia bersama dengan 13 anggota keluarga lainnya, termasuk ibu dan ayahnya, meninggal ketika serangan udara Israel jatuh di rumah yang ditempatinya.
Ketika dimintai keterangan, tunangan Shaima, Anas al-Yaziji, mengaku telah ikhlas atas kepergian Shaima.
Baca Juga: Cara Daftar BPUM 2021 agar Terdaftar di Link E-Form BRI eform.bri.co.id/bpum
Ia pun bersyukur karena Shaima meninggal sebagai seorang syuhada dengan wajah yang tersenyum.
"Alhamdulillah dia sekarang seorang syuhada, dan dia meninggal sambil tersenyum," ujar Anas al-Yaziji, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari TRT World.
Sebelum berita kepergian Shaima diterimanya, Anas mengaku telah mencari-cari tunangannya tersebut selama dua hari, tetapi tak kunjung menemukannya.
"Aku mencari-carinya selama dua hari, aku mencari ke mana-mana, dan menemukan dia di kamar mayat, menungguku," tuturnya sambil berusaha tersenyum tegar.
Anas lantas menceritakan bahwa seharusnya pernikahannya dilaksanakan setelah Idul Fitri, dan ia telah mempersiapkan apartemennya selama dua bulan.