Rekonstruksi Wajah Mumi Berusia 3.500 Tahun, Para Ilmuwan Berhasil 'Hidupkan' Kembali Mumi Nebiri

- 27 Mei 2021, 23:15 WIB
Ilustrasi mumi
Ilustrasi mumi /PIXABAY/ESD-SS

PR DEPOK - Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, para ilmuwan kini telah berhasil menciptakan karya-karya luar biasa. 

Terbaru, para ilmuwan dikabarkan telah berhasil 'menghidupkan' kembali mumi dari masa Mesir Kuno yang telah berusia 3.500 tahun. 
 
Bukan dalam arti menghidupkan yang sebenarnya, melainkan mereka merekonstruksi wajah dan otak mumi bernama Nebiri seolah membuat wajahnya benar-benar hidup. 
 
 
Nebiri sendiri diketahui merupakan pejabat tinggi Mesir kuno, yang dulunya hidup pada masa pemerintahan dinasti Thutmoses III (1425-1479). 
 
Setelah meninggal, Nebiri dimakamkan di Lembah Queens yang ditemukan oleh sekelompok para ahli Mesir Kuno, Ernesto Schiaparelli pada tahun 1904. 
 
Saat pertama kali ditemukan oleh para ahli, yang tersisa dari Mumi Nebiri hanya bagian kepala yang terawetkan dengan baik dan sejumlah organ dalam. 
 
 
Mumi kuno yang ketika meninggal berusia sekitar 45-60 tahun tersebut saat ini tampak seolah dihidupkan kembali, dengan forensik modern yang menggunakan teknik tomografi juga rekonstruksi wajah. 
 
Berdasarkan hasil rekonstruksi wajah, wajah Nebiri terlihat memiliki hidung yang lancip, rahang yang lebar, dan bibir yang agak tebal. 
 
Ahli Patologi Forensik dan Antropolog Fisik di Universitas Paris, Philippe Charlier menyatakan bahwa rekonstruksi ini bukan lah sekedar bentuk seni. 
 
 
"Ini adalah pekerjaan forensik yang serius, dengan berdasarkan teknik rekonstruksi jaringan wajah dan jaringan lunak yang melengkapi tengkorak. Selain menjelaskan kecantikan, ada pula penjelasan soal anatomi," kata Philippe seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket. 
 
Selain dianggap berhasil membentuk kembali wajah Mumi Nebiri, para peneliti juga menilai teknik mumifikasi kepala Nebiri merupakan yang paling sempurna. 
 
Teknik yang digunakan tersebut menguatkan bahwa Nebiri sempat menjadi pejabat tertinggi di zaman Mesir Kuno. 
 
 
Bahkan menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal Forensic Science, Medicine and Pathology, para peneliti mengungkapkan bahwa penelitian tersebut menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan teknik forensik modern.
 
Tujuan dari penggunaan teknik tersebut adalah untuk memberikan tambahan ilmu, dengan mempelajari peninggalan manusia purba.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x