DPR Minta Tarif Cek Saldo dan Tarik Tunai di ATM Link Tak Bebani UMKM di Masa Pandemi

- 27 Mei 2021, 22:34 WIB
Ilustrasi ATM Link.
Ilustrasi ATM Link. /GALIH PRADIPTA/ANTARA

PR DEPOK - Anggota Komisi VI DPR Nevi Zuairina meminta agar biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link tidak menyulikan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Saya setuju dengan kebijakan untuk mendorong transaksi nontunai, tapi caranya mesti bijak, efisien dan efektif. Saya minta kebijakan Himbara mengenakan biaya pada ATM Link untuk mendorong transaksi nontunai jangan sampai malah mempersulit transaksi pada UMKM," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Kamis, 27 Mei 2021.

Terlebih tujuan semula Himbara mengembangkan jaringan ATM Link untuk mengurangi biaya operasional sehingga biaya layanan yang harus dibayarkan nasabah dapat lebih rendah.

Baca Juga: Euforia Persija Sambut Kerja Sama dengan RANS Entertainment: Something Big Is Coming

Sementara itu pengamat sosial ekonomi, Hatita memperkirakan pemberlakuan tarif cek saldo dan tarik tunai di jaringan ATM Link akan membebani masyarakat saat pandemi Covid-19.

"Kebijakan pemberlakuan tarif itu mulai 1 Juni 2021 untuk jaringan ATM Link Himbara seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN akan mengenakan biaya cek saldo dan tarik tunai akan memberatkan masyarakat," ucapnya.

Tarif cek saldo sebesar Rp2.500 dan transaksi tarik tunai sebesar Rp5.000 dinilai kurang tepat saat masyarakat masih tertatih-tatih pada masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Habib Rizieq Tak Terbukti Lakukan Penghasutan, Christ Wamea: Tapi Beliau Didiskriminasi bagai Teroris

Pemerintah diharapkan bisa mendorong masyarakat kembali dapat bangkit menata ekonomi untuk keluarganya.

"Namun jika masih dibebani biaya ini itu, bagaimana bisa bangkit dengan melakukan transaksi ekonomi yang dituntut semakin cepat," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x