Berjasa Deteksi Banyak Ranjau Darat di Kamboja, Tikus Cerdas Magawa Akhirnya Pensiun

- 6 Juni 2021, 19:10 WIB
Magawa, tikus pendeteksi ranjau darat di Kamboja dikabarkan akan segera pensiun.
Magawa, tikus pendeteksi ranjau darat di Kamboja dikabarkan akan segera pensiun. /REUTERS.

PR DEPOK - Magawa, seekor tikus pendeteksi ranjau dikabarkan akan segera pensiun dari pekerjaannya.

Kariernya selama lima tahun mendeteksi bahan peledak yang ditanam di dalam tanah di negara Asia Tenggara itu telah berakhir.

Pengumuman itu disampaikan beberapa bulan setelah Magawa dianugerahi Miniatur Medali Emas PDSA, penghargaan untuk hewan yang setara dengan George Cross.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Sepotong Tahu Masuk ke Tubuh Anda? Salah Satunya Bisa Cegah Berbagai Kanker

Magawa, tikus berusia tujuh tahun ini diketahui berasal dari Tanzania. Hewan pengerat ini dilatih oleh badan amal yang terdaftar di Belgia, APOPO.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Minggu 6 Juni 2021, Magawa disebutkan telah menemukan 71 ranjau darat dan 28 amunisi yang tidak meledak di Kamboja.

Tak hanya itu, Magawa selama kariernya telah membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi tanah.

Berkat keahliannya deteksi ranjau darat itu, Magawa sempat dianugerahi penghargaan sebagai hewan yang setara dengan George Cross.

Baca Juga: Menag-DPR Diancam Jeratan Hukum karena Dinilai Bohong Soal Haji, RH: Kadang Pemerintah Tak Bisa Terus Terang

Seorang manajer APOPO Kamboja, Michael Heiman mengatakan bahwa Magawa mulai "sedikit lelah" saat usianya mendekati masa tua.

"Yang terbaik adalah mempesiunkannya," kata Heiman menjelaskan.

Di masa pensiunnya, dikatakan dia, Magawa akan melakukan hal-hal yang disukainya seperti makan kacang dan pisang.

Kendati akan pensiun, Magawa dikabarkan akan tetap bersama APOPO selama beberapa pekan lagi untuk "membimbing" sekelompok tikus baru dari Pusat Aksi Ranjau Kamboja (CMAC).

Baca Juga: Mahfud MD Ngaku Tak Bisa Tangani Skandal di KPK, Andi Arief: Tidak Mungkin!

Sementara itu, seorang pawang hewan tersebut mengatakan performa Magawa tidak terkalahkan dan dia mengaku bangga bisa bekerja dengan Magawa.

"Dia memang kecil tapi dia telah membantu menyelamatkan banyak nayawa yang memungkinkan kami mengembalikan tanah aman yang sangat dibutuhkan kembali kepada orang-orang akmi secepat dan seefektif mungkin," ujar Malen.

Sebagai informasi, Magawa mendapat pelatihan secara intensif ketika hewan pengerat tersebut masih berusia empat pekan.

Baca Juga: Minta Dana Haji Diaudit Pihak Independen, Hilmi Firdausi: Dana Kemanusiaan Aja Diminta, Masa yang Fantastis Ga

Sejak itu, staf di APOPO yang berbasis di Tanzania mulai mengenalkannya pada suara dan debu hingga ia lulus dan bekerja di lapangan.

Namun sebelum hal itu, Magawa harus melewati tes di mana sejumlah ranjau darat yang disembunyikan di area seluas 400 meter persegi.

Pada September 2020 silam, Magawa secara resmi diakui atas jasanya dan didapuk dengan Miniatur Medali Emas PDSA. Ia menjadi tikus pertama dalam 77 tahun sejarah APOPO yang menerima penghargaan semacam itu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x