Namun hal tersebut mendapat kritik keras dari media sosial, banyak orang menuduh otoritas Palestina menerima vaksin di bawah standar, dan mereka mengatakan bahwa percepatan proses vaksin itu tidak akan efektif.
Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dalam pernyataannya mengumumkan kesepakatan bahwa dosis itu akan segera berakhir, tanpa menentukan tanggal.
"Kami akan terus mencari cara yang efektif untuk bekerja sama demi kepentingan rakyat di kawasan," kata Menteri Luar Israel Negeri Yair Lapid di Twitter.
Israel telah dibuka kembali sepenuhnya setelah memvaksinasi sekitar 85 persen dari populasi orang dewasanya yang hanya di bawah enam juta.
Israel juga telah menawarkan vaksin kepada lebih dari 100.000 warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki yang bekerja di dalam Israel, serta warga Palestina di Yerusalem timur.
Sekitar 380.000 warga Palestina di Tepi Barat dan 50.000 di Gaza telah menerima satu dosis vaksin, yang berjumlah sekitar 30 persen dari populasi yang memenuhi syarat.***