"Kami telah mengidentifikasi sejumlah besar dari mereka, dan kami tidak akan membiarkan anarki dan kekacauan terjadi di negara kami,” tambah Presiden Cyril Ramaphosa.
Dalam hal itu, satu orang telah ditangkap karena telah menghasut kekerasan dan 11 orang lainnya dalam pengawasan.
Presiden Cyril Ramaphosa juga mengatakan pengerahan 25.000 tentara akan mengakhiri kerusuhan yang merajalela di provinsi KwaZulu-Natal dan Gauteng.
Lebih dari 2.500 orang telah ditangkap karena pencurian dan perusakan, serta 212 orang tewas.
Ada pun keterangan terkait hal tersebut diungkap oleh pihak kepolisian bahwa banyak orang yang tewas akibat terinjak-injak saat penjarahan toko-toko.
Presiden Cyril Ramaphosa mengungkap dalang kerusuhan di Afrika Selatan belum ditangkap, tapi dirinya telah mengetahui siapa mereka.
"Mereka yang bertanggung jawab untuk mengorganisir kampanye kekerasan dan penghancuran ini belum ditangkap dan jaringan mereka belum dibongkar,” kata Ramaphosa.
"Tapi kita tahu siapa mereka, dan mereka akan dibawa ke pengadilan," tegasnya.