Peringati 76 Tahun Peristiwa Bom Atom Hiroshima, Jepang Desak Pemimpin Global Hapus Penggunaan Senjata Nuklir

- 6 Agustus 2021, 13:41 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga saat memperingati 76 tahun peristiwa bom atom Hiroshima.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga saat memperingati 76 tahun peristiwa bom atom Hiroshima. /KYODO/via REUTERS

PR DEPOK - Hiroshima menandai peringatan 76 tahun peristiwa bom atom Amerika Serikat pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Menilik dari sejarahnya, ledakan hebat yang terjadi di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 merupakan bom atom pertama di dunia yang dijatuhkan Amerika Serikat dan telah menewaskan 140.000 orang.

Kemudian Amerika Serikat menjatuhkan bom atom keduanya di Nagasaki tiga hari setelah ledakan Hiroshima dan telah menewaskan 70.000 lainnya. Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945.

Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 Jawa-Bali Tunjukan Penurunan, Jokowi Ungkapkan Rasa Syukur

Seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Associated Press, hari peringatan Hiroshima tersebut dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Wali Kota Hiroshima yakni Kazumi Matsui dan juga masyarakat.

Dalam pernyataannya, Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui mendesak para pemimpin global untuk bersatu menghilangkan penggunaan senjata nuklir sama seperti mereka bersatu melawan virus corona.

Kazumi Matsui juga mengatakan para pemimpin global untuk berkomitmen pada perlucutan senjata nuklir seserius mereka mengatasi pandemi yang diakui masyarakat internasional sebagai ancaman kemanusiaan.

Baca Juga: Sebut Banyak Nakes Belum Terima Insentif, Andi Mallarangeng Dikritik Ferdinand: Nakes yang Mana?

"Senjata nuklir yang dikembangkan untuk memenangkan perang merupakan ancaman pemusnahan total yang pasti bisa kita akhiri jika semua negara bekerja sama," kata Wali Kota Hiroshima tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Yoshihide Suga menekankan perlunya pendekatan yang lebih realistis untuk menjembatani negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan non nuklir dengan memperkuat NPT atau Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.

"Ada perbedaan posisi masing-masing negara tentang bagaimana melanjutkan perlucutan senjata nuklir,” katanya.

“Penting untuk terus melanjutkan upaya realistis sambil menjembatani antara negara-negara dari berbagai posisi," sambung PM Yoshihide Suga.

Baca Juga: Sebut Pertumbuhan Ekonomi 3 Persen Diubah Jadi 7 Persen, Tope: Manipulasi, Hanya Terjadi di ‘Republik Prank’

Terkait hal itu, Kazumi Matsui memperbaharui tuntutannya agar pemerintah Jepang segera menandatangani dan meratifikasi perjanjian tersebut dan ikut serta terlibat dalam diskusi.

Kazumi Matsui juga mendesak pemerintah Suga untuk lebih memperluas dukungan dan memberikan bantuan yang dapat menjangkau semua orang yang masih menderita efek fisik dan emosional dari radiasi akibat peristiwa tersebut.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah