Sejumlah faktor mengintensifkan siklus air, tetapi salah satu yang paling penting adalah bahwa suhu pemanasan meningkatkan batas atas jumlah uap air di udara. Itu mengembangkann potensi hujan lebih banyak, jelas IPCC.
Dilaporkan IPCC, intensitas curah hujan diperkirakan akan meningkat di sebagian besar wilayah daratan.
Tetapi peningkatan kekeringan terbesar diperkirakan terjadi di Mediterania, Amerika Selatan bagian barat daya dan Amerika Utara bagian barat, lanjutnya.
Banyak aspek penting lainnya dari siklus air juga akan berubah selain kondisi perubahan iklim ekstrem karena suhu global meningkat.
Laporan tersebut menunjukkan, termasuk pengurangan gletser gunung, penurunan durasi tutupan salju musiman, pencairan salju sebelumnya dan perubahan kontras pada hujan monsun di berbagai wilayah, yang akan berdampak pada sumber daya air miliaran orang.
IPCC belum membuat rekomendasi kebijakan. Sebaliknya, hal ini memberikan informasi ilmiah yang diperlukan untuk mengevaluasi pilihan kebijakan secara hati-hati.
Satu hal yang jelas-jelas ditunjukkan oleh bukti ilmiah dalam laporan tersebut kepada para pemimpin dunia adalah bahwa membatasi pemanasan global pada target Kesepakatan Paris sebesar 1,5 derajat Celcius.
Tentunya, menurut hasil laporan IPCC, pembatasan pemanasan global dapat dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan karbon secara cepat dan berskala besar.
Terlepas dari target spesifik apapun, laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat keparahan dampak perubahan iklim terkait erat dengan emisi karbon dan gas rumah kaca. Mengurangi emisi berarti mengurangi dampak.***