Sepekan Kuasai Afghanistan, Uni Eropa Tegas Tak Ada Pengakuan Terhadap Taliban

- 22 Agustus 2021, 06:45 WIB
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menegaskan pihaknya masih belum mau mengakui Taliban setelah berhasil kuasai Afghanistan.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menegaskan pihaknya masih belum mau mengakui Taliban setelah berhasil kuasai Afghanistan. /REUTERS/Juan Medina.

PR DEPOK - Uni Eropa dikabarkan masih belum mau untuk mengakui kelompok Taliban setelah berhasil kuasai kembali Afghanistan.

Kepastian belum mau mengakui Taliban ini disampaikan langsung Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen.

Presiden Komisi Uni Eropa ini juga menuturkan tidak mengadakan pembicaraan politik dengan Taliban, usai seminggu kuasai Afghanistan.

Baca Juga: Eks Koruptor Dipilih Jadi Penyuluh Anti Korupsi, Bambang Widjojanto: Apa Kita Sedang Ditinggikan Kedunguannya?

Diketahui bersama, Taliban menyelesaikan pengambilalihan kekuasaan dari pemerintahan Afghanistan pada Minggu, 15 Agustus 2021 silam.

Ursula von der Leyen menuturkan bahwa dia akan mengusulkan peningkatan bantuan kemanusiaan 57 juta euro yang telah dialokasikan komisi tahun ini untuk Afghanistan.

Lebih lanjut, dia mengatakan bantuan pembangunan Uni Eropa terkait perhormatan terhadap HAM, perlakuan yang baik terhadap minoritas dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan.

Baca Juga: DPRD DKI akan Pakai Hak Interpelasi Soal Formula E, Geisz: Waktu Gubernur Hancurkan Rumah Rakyat pada ke Mana?

"Kami mungkin mendengar kata-kata Taliban, tetapi kami akan mengukur mereka di atas segalanya dengan perbuatan dan tindakan mereka," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Kemudian, Ursula von der Leyen mengatakan komisi siap menyediakan dana untuk negara-negara Uni Eropa yang bantu memukimkan kembali para pengungsi.

Bahkan, lanjutnya, pihaknya berencana untuk mengangkat masalah pemukiman kembali pada pertemuan G7 pada pekan depan.

Baca Juga: Berikut Syarat Penerima BLT Anak Sekolah 2021 untuk Dapatkan Bantuan Rp4,4 Juta bagi Siswa SD, SMP, dan SMA

Sekadar informasi, G7 adalah sebuah grup yang terdiri dari Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Prancis, dan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya diberitakan, Uni Eropa hanya akan bekerja sama dengan Taliban apabila kelompok itu menghorrmati hak-hak dasar, termasuk hak perempuan.

Hal itu dilontarkan langsung oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell usai pertemuan darurat dengan para menteri luar negeri Uni Eropa.

Baca Juga: Tembok Sepanjang 40 Kilometer di Perbatasan Yunani-Turki Siap Bendung Imigran Afghanistan

"Saya belum menyebutkan bahwa kami (Uni Eropa, red) bakal mengakui Taliban. Saya baru saja mengatakan bahwa kita harus berbicara dengan mereka untuk segalanya," tutur dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah