Korea Utara Tolak Hampir 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac, Kenapa?

- 2 September 2021, 16:21 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dari China.
Ilustrasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dari China. /Pixabay/Spencerbdavis1.

PR DEPOK - Korea Utara baru-baru ini dilaporkan telah menolak sekitar 3 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dari China.

Korea Utara menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech ini lebih baik dikirimkan ke negara-negara yang lebih parah terdampak virus tersebut.

Kabar Korea Utara menolak vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech ini disampaikan oleh United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF).

Baca Juga: Kembali Jadi Pengamen Jalanan, Tegar Septian: Sumber Pemasukan yang Lain Nggak Ada

Dalam penolakannya, UNICEF menyatakan Kementerian Kesehatan Masyarakat Korea Utara merujuk pada pasokan vaksin global yang terbatas.

Selain itu, lanjut UNICEF, penolakan itu juga merujuk pada lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di berbagai negara.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, UNICEF mengatakan Kementerian Kesehatan Masyarakat Korea Utara akan berkomunikasi dengan COVAX untuk menerima pasokan vaksin Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Tolak Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara, Refrizal: Gaya-gayaan, Apa Bapak Gak Tau Utang Sudah Menggunung?

Pada awal tahun 2021 ini, program COVAX telah merencanakan untuk mengirim hampir 2 juta dosis vaksin AstraZeneca ke Korea Utara.

Namun, batch ditolak pada bulan Juli karena kekhawatiran atas insiden pembekuan darah yang jarang tetapi serius di antara mereka yang menerima vaksin.

Negara komunis yang terisolasi itu kabarnya skeptis terhadap kemanjuran vaksin buatan China, kata Institut Strategi Keamanan Nasional (INSS).

INSS atau lembaga think tank Korea Selatan mengatakan Korea Utara lebih memilih vaksin Sputnik V Rusia tetapi ingin diberikan secara gratis.

Baca Juga: Normalisasi Hubungan Diplomatik, Turki akan Serahkan 15 Pemimpin Ikhwanul Muslimin ke Mesir

“Mereka condong ke arah vaksin Rusia, namun belum ada perjanjian yang dibuat,” ujar Lee Sang-keun, direktur penelitian INSS.

Korea Utara telah melaporkan nol kasus Covid-19, tetapi para ahli telah menyatakan skeptis terhadap keakuratan jumlah mereka.

Pada Juli lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam pejabat Korea Utara karena "tidak bertanggung jawab dan ketidakmampuan kronis" mereka dalam menangani pandemi, menandakan bahwa virus itu mungkin telah mencapai negara itu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x