"Kami pikir itu adalah serangan (dari pesawat tak berawak AS) yang benar," katanya menambahkan.
Untuk diketahui, insiden itu terjadi tiga hari setelah seorang tersangka pembom bunuh diri ISIS-K meledak di antara kerumunan padat di luar gerbang bandara Kabul, menewaskan lebih dari seratus warga Afghanistan dan 13 tentara AS.
Baca Juga: Komentari Insiden Rebutan Bantuan dari Presiden Jokowi, Cholil Nafis: Kelihatannya Kurang Elok
Pemboman dan serangan pesawat tak berawak berikutnya menandai berakhirnya kekerasan selama dua dekade upaya gagal Washington untuk menenangkan Afghanistan melalui kekuatan.***