Pernyataan Taliban ini muncul usai AS berjanji untuk menghapus anggota Taliban dari sanksi internasional.
Selanjutnya dilaporkan dari Kabul, Charlotte Bellis dari Al Jazeera menyatakan pernyataan itu menyusul komentar pejabat Pentagon kepada media bahwa anggota Haqqani masih menjadi target yang sah dan tetap masuk daftar hitam AS.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 10 September 2021: Tukang Ojek Meninggal, Aldebaran Frustasi
Menjelang pengumuman kabinet baru Taliban pada pekan ini, anggota lain dari jaringan dan tokoh terkemuka Taliban Khalil ur Rahman Haqqani ditugaskan untuk menjaga keamanan di Kabul.
Namun banyak warga Afghanistan yang ragu bahwa seorang pemimpin jaringan Haqqani yang dikenal sebagai kelompok paling brutal dan kejam memiliki keterkaitan dengan Taliban dapat membawa keamanan ke Afghanistan setelah bertahun-tahun perang dan adanya kekerasan.
Semenara itu, Taliban telah membantah bahwa mereka melakukan pembalasan dan mengatakan anggotanya disiplin.
Baca Juga: Bantuan Tunai PKL dan Warung Rp1,2 Juta Resmi Disalurkan, Segera Cek 2 Syarat Berikut
Mengenai perjanjian, Fahim Sadat yang merupakan Kepala Departemen Hubungan Internasional di Universitas Kardan yang berbasis di Kabul mengatakan bahwa AS dan Taliban menggunakan Perjanjian Doha untuk kepentingan mereka masing-masing.***