Hilton Akan Bangun Hotel di Atas Tanah Bekas Masjid Muslim Uyghur, 40 Organisasi HAM di AS Serukan Boikot

- 17 September 2021, 11:25 WIB
Penjaga keamanan berdiri di gerbang yang secara resmi dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Kabupaten Huocheng di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China.
Penjaga keamanan berdiri di gerbang yang secara resmi dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Kabupaten Huocheng di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China. /REUTERS/Thomas Peter

PBB dan kelompok-kelompok hak asasi memperkirakan bahwa satu juta orang Uyghur dan etnis minoritas lainnya ditahan di kamp-kamp tempat mereka bekerja di Xinjiang.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Spoiler Boruto Episode 216: Naruto dan Sasuke Tumbang hingga Peran Penting Keberadaan Boruto

China awalnya membantah kamp itu ada, tetapi kemudian mengatakan bahwa itu adalah pusat kejuruan yang dirancang untuk memerangi ekstremisme.

China kemudian membantah tuduhan bahwa mereka menganiaya dan memberlakukan kerja paksa minoritas Muslim Uyghur di Xinjiang.

Pasalnya pada Januari lalu, AS mengumumkan larangan impor pada semua produk kapas dan tomat dari Xinjiang atas tuduhan bahwa mereka dibuat dengan kerja paksa oleh orang-orang Uyghur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 17 September 2021: Sagitarius Dapat Rezeki Nomplok dan Leo Jangan Bereaksi Berlebihan

Beberapa merek terkenal termasuk H&M, Burberry, dan Nike telah terkena boikot konsumen di China setelah meningkatkan kekhawatiran tentang dugaan kerja paksa di Xinjiang.

Untuk diketahui, China menguasai sekitar 20 persen pasar kapas dunia dan 85 persen kapasnya berasal dari Xinjiang.***

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah