"Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Trump," ujar Le Drian sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
"Saya marah dan pahit. Ini tidak dilakukan di antara sekutu," katanya menambahkan.
Sementara itu, pada tahun 2016, Australia telah memilih perusahaan pembuatan kapal asal Prancis yakni Naval Group untuk membangun armada kapal selam baru senilai 40 miliar USD untuk menggantikan kapal selam Collins yang telah berusia lebih dari dua dekade.
Kemudian, dua minggu sebelumnya menteri pertahanan dan luar negeri Australia telah mengonfirmasi ulang kesepakatan itu kepada Prancis.
Baca Juga: Akui Tak Tampan dan Suara Pas-pasan, Charly Van Houten Rela Pakai Anting Emak-emak demi Bisa Dikenal
Tidak hanya itu, pada bulan Juni lalu Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji kerja sama dalam jangka puluhan tahun di masa depan ketika menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Le Drian pun menyatakan bahwa hubungan saling percaya dengan Australia pun seolah telah dirusak.
Ia juga mengatakan bahwa hal itu merupakan tikaman dari belakang.
"Itu adalah tikaman dari belakang. Kami menciptakan hubungan saling percaya dengan Australia dan kepercayaan itu telah rusak," kata Le Drian.