Buntut Serangan Pesawat Tak Berawak di Kabul Bulan Lalu, Pentagon: Kami Salah dan Mohon Maaf

- 18 September 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi - Pentagon meminta maaf terkait serangan pesawat tak berawak di Kabul bulan lalu.
Ilustrasi - Pentagon meminta maaf terkait serangan pesawat tak berawak di Kabul bulan lalu. /ALEXANDER DRAGO/REUTERS

PR DEPOK - Pentagon menarik dari pembelaannya terhadap serangan tak berawak yang menewaskan banyak warga sipil di Afghanistan bulan lalu.

Setelah melalui tinjauan ulang, Pentagon mengumumkan bahwa serangan itu hanya menewaskan warga sipil, bukan ekstrimis ISIS seperti yang diyakini pertama kali.

“Serangan itu adalah kesalahan yang tragis,” kata Jenderal Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS, pada konferensi pers Pentagon.

Baca Juga: Tanggapi Kesepakatan AUKUS, Pakar Sebut Australia Bisa Jadi Target Serangan Nuklir China

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Associated Press pada Sabtu, 18 September 2021, atas nama pemerintah AS, McKenzie meminta maaf atas kesalahan serangan tersebut.

Ia juga mengatakan pemerintah AS tengah mempertimbangkan untuk melakukan pembayaran ganti rugi kepada keluarga korban.

Namun, McKenzie mengklaim bahwa keputusan menyerang sedan Toyota Corolla putih setelah melacaknya selama delapan jam lebih dan dibuat dengan keyakinan yang sungguh-sungguh berdasarkan analisis standar keamanan.

Baca Juga: Chanyeol EXO Dibuat Tertawa Terbahak-bahak oleh Liarnya Hyeri Girl's Day, Bahkan Baekhyun dan Kai Ikut Terbawa

Menurutnya, atas dasar standar keamanan dan ancaman nyata bagi pasukan AS di bandara Kabul, mobil itu diyakini membawa bahan peledak di bagasinya.

Selama berhari-hari setelah serangan 29 Agustus, pejabat Pentagon menegaskan bahwa itu telah dilakukan dengan benar, meskipun 10 warga sipil tewas, termasuk tujuh anak-anak.

Menurut laporan berita lapangan, bahwa pengemudi kendaraan yang ditargetkan adalah seorang karyawan lama di sebuah organisasi kemanusiaan Amerika.

Baca Juga: Dianggap Tidak Hormati Kesepakatan dengan Prancis, Australia Sebut Pilih yang Terbaik untuk Keamanan Nasional

Selain itu, juga tidak adanya bukti untuk mendukung pernyataan Pentagon bahwa kendaraan tersebut mengandung bahan peledak.

Serangan udara tersebut adalah yang hantaman terakhir dari perang AS setelah memulai menginvasi Afghanistan pada 2001, dengan Taliban berkuasa di Kabul.

Sebelum serangan itu, menurut McKenzie, intelijen AS telah mengindikasikan kemungkinan bahwa Toyota Corolla putih akan digunakan dalam serangan terhadap pasukan AS.

Baca Juga: Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Atta Halilintar Laporkan YouTuber Savas Fresh ke Polisi

Pada pagi 29 Agustus, kendaraan semacam itu terdeteksi di sebuah kompleks di Kabul yang oleh intelijen AS dalam 48 jam sebelumnya telah ditentukan digunakan oleh ISIS-K untuk merencanakan dan memfasilitasi serangan.

Kendaraan itu dilacak oleh pesawat tak berawak AS dari kompleks tersebut ke berbagai lokasi lain sebelum keputusan dibuat untuk menyerangnya pada titik hanya beberapa mil dari bandara Kabul, kata McKenzie.

"Jelas intelijen kami salah pada Toyota Corolla putih ini," ungkapnya.

Baca Juga: Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Atta Halilintar Laporkan YouTuber Savas Fresh ke Polisi

Senada, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dalam sebuah pernyataan tertulis, juga turut meminta maaf atas apa yang disebutnya sebagai kesalahan yang mengerikan.

"Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara pengemudi kendaraan dan ISIS," kata Austin.

Sementara itu Amnesty International, kelompok bantuan kemanusiaan, menyebut pengakuan militer AS atas kesalahan sebagai langkah pertama yang baik.

Baca Juga: Merasa Ditikam dari Belakang, Inilah Alasan Prancis Marah kepada AS, Australia, dan Inggris

“AS sekarang harus berkomitmen untuk melakukan penyelidikan penuh, transparan, dan tidak memihak atas insiden ini,” kata Brian Castner, penasihat krisis senior Amnesty International.

“Siapa pun yang diduga bertanggung jawab harus diadili di pengadilan yang adil," ujarnya menambahkan.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Assicated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x