PR DEPOK - Bukti video terbaru dari serangan udara oleh AS di Kabul beberapa pekan lalu menunjukkan bahwa pihak berwenang Amerika mungkin secara keliru menyasar pekerja bantuan daripada anggota ISIS-K.
Sebelumnya, Taliban telah menguasai Afghanistan pada 16 Agustus ketika mantan pemimpin Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu dan meninggalkan penduduk setempat.
Setelah itu, AS dan negara-negara lain mulai mengevakuasi warga dan sekutunya dari negara tersebut melalui Bandara Internasional Kabul. Oleh karena itu, bandara tersebut di bawah kendali pasukan AS.
Dari beberapa kabar yang dihimpun, anggota ISIS-K menyerang bandara yang menyebabkan terbunuhnya beberapa warga sipil dan kematian setidaknya 13 tentara AS.
Untuk mendapatkan keadilan atas kematian tentara AS, mereka melancarkan serangan pesawat tak berawak di daerah perumahan pada 29 Agustus 2021, sehari sebelum meninggalkan tanah Afghanistan.
AS mengklaim serangan tersebut berhasil ditargetkan pada militan ISIS-K yang sedang mempersiapkan diri untuk meluncurkan serangan bunuh diri lain di Bandara Kabul.
Baca Juga: Studi Terbaru: Vaksin Covid-19 Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental
Sementara itu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Wio News pada Sabtu, 11 September 2021, kemungkinan besar serangan AS tersebut membunuh beberapa orang pekerja bantuan, bukan anggota ISIS-K.