Cegah Afghanistan Menjadi Surga bagi Para Teroris, Inggris Ajak China dan Rusia Dekati Taliban

- 22 September 2021, 13:30 WIB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertemu mengenai situasi di Afghanistan di di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, New York, AS, 16 Agustus 2021.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertemu mengenai situasi di Afghanistan di di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, New York, AS, 16 Agustus 2021. /Andrew Kelly/Reuters

PR DEPOK – Untuk mencegah Afghanistan menjadi pusat aktivitas teroris, Inggris akan mengajak China dan Rusia menyetujui pendekatan internasional terkoordinasi.

Upaya mengajak China dan Rusia untuk mencegah Afghanistan menjadi surga bagi para teroris ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss dalam pernyataannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Menlu Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres selama Sidang Umum PBB di New York.

Baca Juga: Berstatus Bebas Transfer Musim Depan, Bos Juventus Bantah Minat Datangkan Paul Pogba

Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis yang merupakan kelompok P5 atau anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan dikoordinasi oleh Inggris akan mengupayakan tujuan tersebut.

Inggris akan memanfaatkan pertemuan PBB guna menyerukan kerja sama yang lebih besar dalam meningkatkan keamanan nasional dengan perhatian khusus pada Afghanistan.

Menurut Truss, jika ingin mencegah Afghanistan menjadi surga para teroris, maka komunitas internasional harus bisa melakukan pendekatan terhadap kelompok Taliban.

"Jika kita ingin mencegah Afghanistan menjadi surga bagi teror global maka komunitas internasional, termasuk Rusia dan China, harus bertindak bersama dalam pendekatan dengan Taliban," kata Truss dalam pernyataan menjelang pertemuan pada Rabu, 22 September 2021.

Baca Juga: Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 21 dengan Ikuti Caranya Berikut Ini

Pekan lalu dalam pertemuan blok keamanan yang dipimpin China dan Rusia, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa "pihak-pihak terkait" di Afghanistan harus memberantas terorisme.

Untuk itu, China juga berjanji akan memberikan lebih banyak bantuan kepada Afghanistan yang sudah jatuh pada kekuasaan Taliban.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidatonya di pertemuan puncak yang sama, mengatakan bahwa Rusia perlu bekerja dengan pemerintahan Taliban.

Selain itu, kekuatan dunia harus dapat mempertimbangkan banyak hal untuk bisa mencairkan aset-aset Afghanistan.

Baca Juga: Pihak Kepolisian Jamin akan Lanjutkan Kasus Dugaan Penistaan Agama Muhammad Kece

Untuk diketahui, pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban atas Afghanistan menyusul penarikan pasukan AS, Inggris, dan NATO pada Agustus 2021.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu sekali lagi dapat digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para militan Islam.

Saat dikuasai Taliban, Afghanistan merupakan tempat yang digunakan pendiri organisasi militan al-Qaeda, Osama bin Laden untuk merencanakan serangan 11 September 2001 ke beberapa target di AS.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Resmi Laporkan Haris Azhar atas Dugaan Fitnah dan Penyebaran Berita Bohong

Akan tetapi, sejauh ini Taliban berjanji tidak akan membiarkan Afghanistan kembali menjadi tempat yang aman bagi kelompok-kelompok yang berencana menyerang Barat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x