Lebih lanjut, pemimpin juntra militer Myanmar itu menyebutkan bahwa keputusan ASEAN itu merupakan sebuah penghinaan yang sangat memalukan.
"Tak ada yang peduli dengan kekerasan mereka, dan hanya menuntut kami untuk menyelesaikan. Seharunsya ASEAN bekerja untuk itu," ucap dia tegas.
Sementara itu, Zaw Min Tun, Jubir Militer Myanyar, menyalahkan "intervensi asing" atas tidak dimasukkannya nama Min Aung Hlaing dalam KTT.
Ia mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Uni Eropa (UE) telah menekan 10 pemimpin negara annggota ASEAN.
Baca Juga: Ditanya Boy William Malu atau Tidak Kabur dari Kewajiban Karantina, Rachel Vennya: Banget Sih
"Sebelumnya kami mengetahui bahwa beberapa utusan ASEAN saling bertemu dengan urusan luar negeri AS dan mendapat tekanan dari UE," ucapnya tegas.
Ternyata keputusan ASEAN tersebut mendapatkan dukungan dari Pemerintah Persataun Nasional (NUG) melalui Jubirnya, Dr Sasa, beberapa waktu silam.
"Itu (mengecualikan Min Aung Hlaing) adalah langkah yang penting," ucap Jubir NUG, Dr Sasa.***