Bahkan tetangga Korea Selatan yang bersenjata nuklir, Korea Utara, menempatkan satelit seberat 300 kilogram ke orbit pada 2012 yang dikecam negara-negara Barat sebagai uji coba rudal terselubung.
Diawasi oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI), roket seberat 200 ton itu dipindahkan ke landasan peluncurannya pada Rabu, 20 Oktober 2021 dan diangkat ke posisinya.
Baca Juga: Terungkap, Rachel Vennya Dibantu 2 TNI untuk Kabur dari Karantina di Wisma Atlet
“Semua persiapan dan pemeriksaan rahasia telah dilakukan,” kata Kementerian Sains dan Teknologi dalam sebuah pernyataan.
Peluncuran luar angkasa telah lama menjadi masalah sensitif di Semenanjung Korea, saat Korea Utara menghadapi sanksi atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya.
Rencana masa depan Korea Selatan menyerukan untuk meluncurkan pengawasan, navigasi, dan pendaratan penyelidikan bulan pada tahun 2030.
Program ini juga mencakup satelit militer, tetapi para pejabat menyangkal bahwa NURI memiliki kegunaan sebagai senjata itu sendiri.
Program luar angkasa Seoul memiliki rekor buruk, dua peluncuran pertamanya pada tahun 2009 dan 2010, yang sebagian menggunakan teknologi Rusia.
Kedua percobaan tersebut berakhir dengan kegagalan dengan yang kedua meledak dua menit setelah penerbangan.