PR DEPOK - Mantan Wakil Direktur Mossad mengecam klaim Ankara bahwa pihaknya telah menangkap 15 orang jaringan mata-mata Israel yang menargetkan warga Palestina di Turki.
"Nama-nama yang dipublikasi tidak ada satupun jaringan mata-mata Israel," ujarnya sebagimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Ahval News pada Senin, 25 Oktober 2021.
Tahun lalu, mantan direktur Mossad, Yossi Cohen menggambarkan Turki sebagai ancaman potensial yang lebih besar daripada Iran ketika berbicara dengan rekan-rekan Arabnya.
Sebelumnya, Turki mengumumkan bahwa pihaknya telah menangkap 15 orang yang diduga jaringan mata-mata Mossad Israel.
Turki telah lama memainkan peran sebagai tempat berlindung yang aman bagi tokoh Hamas karena dukungan vokal dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Israel terus-menerus mengeluh kepada Turki untuk mengakhiri kehadiran pejabat Hamas di dalam perbatasan mereka, tetapi mereka tetap menolak.
Ini bukan pertama kalinya Turki menciptakan masalah bagi Mossad. Pada 2013, negara itu dilaporkan berbagi informasi intelijen tentang operasi Mossad dengan target utama Iran.
Baca Juga: Terawang Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Denny Darko: Sudah di Depan Mata Tinggal...