Panglima Militer Sudan Mengaku Tidak Berminat Masuk dalam Pemerintahan di Masa Transisi

- 8 November 2021, 14:20 WIB
ABDEL Fattah Al-Burhan.*/M.AAWSAT.COM
ABDEL Fattah Al-Burhan.*/M.AAWSAT.COM /

“Kami berkomitmen untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil dengan kompetensi nasional"

"Dan kami berjanji untuk menjaga transisi dari campur tangan dari apa pun yang dapat menghalanginya,” ucap al-Burhan.

Baca Juga: Masa Karantina Presiden Jokowi Berakhir Hari Ini: Apa Kabar Saudara-saudaraku!

Selain itu, al-burhan juga membantah tentara bertanggung jawab atas kematian pengunjuk rasa.

"Tentara Sudan tidak membunuh warga, dan ada komite investigasi untuk mengungkap apa yang terjadi," katanya.

Wawancara itu disiarkan ketika demonstrasi anti-kudeta berlanjut di ibu kota, Khartoum dan beberapa kota lain, yang semakin meningkatkan tekanan terhadap militer di tengah krisis politik yang berkelanjutan.

Puluhan guru berunjuk rasa melawan tentara di luar kementerian pendidikan di Khartoum. Menurut serikat guru, setidaknya 80 pengunjuk rasa ditangkap di Khartoum pada Minggu kemarin. Tidak ada laporan korban jiwa.

Baca Juga: Anies Baswedan Dapat Dukungan dari Tokoh Indonesia Timur untuk Maju di Pilpres 2024

Resul Serdar, yang mewancarai al-Burhan mengatakan bahwa jenderal Sudan itu menyebutkan bahwa rakyat Sudan memiliki hak untuk memprotes secara damai.

“Al-Burhan mengatakan pembicaraan sedang berlangsung dengan partai politik dan tokoh termasuk perdana menteri terguling Abdalla Hamdok mengenai konsensus untuk membentuk pemerintahan”

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah