Tak Ada Tanda Sepakat Selama Konferensi, Negosiator COP26 Berjuang Capai Kesepakatan Hadapi Krisis Iklim

- 13 November 2021, 15:00 WIB
Seorang pria mengenakan topeng yang menggambarkan protes Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama konferensi perubahan iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris pada 12 November 2021.
Seorang pria mengenakan topeng yang menggambarkan protes Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama konferensi perubahan iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris pada 12 November 2021. /Dylan Martinez/Reuters

Bahkan rancangan sebelumnya menyerukan negara-negara untuk mempercepat penghapusan bertahap batubara dan subsidi untuk bahan bakar fosil.

Baca Juga: Waspada La Nina di November 2021-Februari 2022 Dapat Berpotensi Banjir hingga Longsor, Cek Lokasinya..

Negara-negara seperti Australia dan India, penghasil emisi terbesar ketiga di dunia, telah menolak seruan untuk menghentikan penggunaan batu bara dalam waktu dekat.

Para ilmuwan sepakat penggunaan bahan bakar fosil harus diakhiri sesegera mungkin untuk menjaga kenaikan suhu global pada 1,5 derajat celcius.

Masalah krisis lainnya adalah pertanyaan tentang bantuan keuangan bagi negara-negara miskin untuk membantu mereka mengatasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Negara-negara kaya gagal memberi mereka Rp1,4 kuadriliun per tahun pada 2020, seperti yang telah disepakati, menyebabkan kemarahan yang cukup besar di antara negara-negara berkembang yang masuk ke dalam diskusi tersebut.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi terhadap Militer Eritrea karena Ikut Berkontribusi Memperkeruh Konflik di Ethiopia

Draf terbaru mencerminkan kekhawatiran pada pertemuan tersebut, bahwa tujuan Rp1,4 kuadriliun belum terpenuhi dan mendesak negara-negara kaya untuk meningkatkan pendanaan mereka.

Draf baru mengatakan bahwa pada 2025 mendatang, negara-negara kaya harus menggandakan dana yang mereka sisihkan untuk adaptasi dari tingkat saat ini.

Sebuah langkah maju dari versi sebelumnya yang tidak menetapkan tanggal atau garis dasar.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x