PR DEPOK - Militer Myanmar dilaporkan telah menangkap 18 petugas kesehatan karena merawat pasien yang diduga merupakan anggota organisasi teroris.
Penangkapan atas 18 petugas kesehatan itu dilakukan menyusul aksi penggerebekan di sebuah gereja di Loikaw, Myanmar Timur, oleh pasukan militer Myanmar.
18 petugas kesehatan ditangkap karena merawat 48 pasien, 7 di antara menderita Covid-19, dari sebuah organisasi yang dilabeli junta Myanmar sebagai kelompok terorisme.
Baca Juga: Cara Atasi Sertifikat Pelatihan Kartu Prakerja Tidak Muncul di Dashboard Akun Peserta
"Sudah diketahui bahwa perawatan medis tidak resmi diberikan kepada orang-orang yang terluka dan pasien dari organisasi teroris," ujar juru bicara junta Myanmar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Kamis, 25 November 2021.
Laporan itu tidak menyebutkan nama organisasi yang dimaksud. Dikatakan 18 petugas kesehatan yang ditangkap akan ditangani sesuai dengan hukum.
Empat dokter, empat perawat dan 10 asisten perawat yang ditangkap di gereja tersebut sebelumnya telah didakwa atas hasutan atas penolakan mereka untuk bekerja.
Diketahui sebelumnya, sistem perawatan kesehatan Myanmar hampir tidak berjalan semestinya sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta 1 Februari lalu.