Militer Myanmar Tangkap 18 Petugas Kesehatan karena Merawat Pasien di Gereja

- 25 November 2021, 13:45 WIB
Para perawat saat memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 8 Februari 2021.
Para perawat saat memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 8 Februari 2021. /Stringer/Reuters

PR DEPOK - Militer Myanmar dilaporkan telah menangkap 18 petugas kesehatan karena merawat pasien yang diduga merupakan anggota organisasi teroris.

Penangkapan atas 18 petugas kesehatan itu dilakukan menyusul aksi penggerebekan di sebuah gereja di Loikaw, Myanmar Timur, oleh pasukan militer Myanmar.

18 petugas kesehatan ditangkap karena merawat 48 pasien, 7 di antara menderita Covid-19, dari sebuah organisasi yang dilabeli junta Myanmar sebagai kelompok terorisme.

Baca Juga: Cara Atasi Sertifikat Pelatihan Kartu Prakerja Tidak Muncul di Dashboard Akun Peserta

"Sudah diketahui bahwa perawatan medis tidak resmi diberikan kepada orang-orang yang terluka dan pasien dari organisasi teroris," ujar juru bicara junta Myanmar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Kamis, 25 November 2021.

Laporan itu tidak menyebutkan nama organisasi yang dimaksud. Dikatakan 18 petugas kesehatan yang ditangkap akan ditangani sesuai dengan hukum.

Empat dokter, empat perawat dan 10 asisten perawat yang ditangkap di gereja tersebut sebelumnya telah didakwa atas hasutan atas penolakan mereka untuk bekerja.

Baca Juga: Tak Mau Jokowi Diseret dalam Formula E, FH: Program Ini Tak Lebih dari Kepentingan Politik Anies Baswedan

Diketahui sebelumnya, sistem perawatan kesehatan Myanmar hampir tidak berjalan semestinya sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta 1 Februari lalu.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x