PR DEPOK - Suntikan ketiga atau booster vaksin Pfizer diklaim efektif untuk memberi perlindungan ekstra terhadap varian Omicron.
Pfizer dan BioNTech mengatakan berdasarkan uji labnya, sampel darah dari orang yang telah menerima booster Pfizer telah membentuk antibodi yang lebih signifikan.
Suntikan booster Pfizer itu meningkatkan antibodi terhadap Omicron sebanding dengan varian sebelumnya setelah dua dosis.
Baca Juga: Selain Makanan, Faktor Keturunan Orang Tua Dapat Picu Kolesterol Tinggi
Mereka juga mengatakan, sampel darah dari orang yang hanya menerima dua kali suntikan ternyata memiliki antibodi lebih rendah terhadap Omicron.
Oleh karena itu pihak Pfizer mengatakan bahwa dua suntikan vaksin mungkin tidaklah cukup untuk pertahanan terhadap varian Covid-19 ini.
Dr. Paul Offit, seorang ahli vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dan anggota komite penasehat vaksin Food and Drug Administration atau FDA juga mengatakan kesetujuannya.
Baca Juga: Pemerintah Selandia Baru Berencana Larang Generasi Mudanya Membeli Rokok Seumur Hidup
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New York Times, Offit menyatakan bahwa varian Omicron ini telah bermutasi jadi lebih sulit dinetralkan.
“Virus telah bermutasi ke titik yang menjadi kurang dapat dinetralkan oleh antibodi,” katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa dua suntikan sudah cukup untuk mencegah gejala berat akibat semua varian Covid-19 saat ini.
“Kemungkinan besar, dua dosis vaksin mRNA akan melindungi Anda dari penyakit serius,” katanya.
Dr Albert Bourla, ketua dan kepala eksekutif Pfizer mengatakan bahwa perusahaannya tengah melakukan pengembangan lebih lanjut terkait menyebarnya varian Omicron.
Pihaknya menargetkan bahwa vaksin baru yang lebih efektif mungkin akan diproduksi massal setelah 3 bulan ke depan.
Menurutya sejauh ini Pfizer telah mengembangkan dua prototipe vaksin baru tetapi belum terlalu fokus terhdapa uji klinis.
Hal itu karena vaksin Pfizer terdahulu yang terbukti efektif dalam melawan mutasi dari berbagai varian Covid-19.***