PR DEPOK - Vaksin Covid-19 dari pembuat obat AS Johnson & Johnson dan Sinopharm China serta suntikan Sputnik V Rusia kurang efektif terhadap varian Omicron.
Menurut sebuah penelitian, bahwa vaksin tersebut tidak memiliki aktivitas penetral terhadap varian Omicron.
Varian Omicron telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuannya untuk menghindari perlindungan dari vaksin.
Baca Juga: Ilmuwan Prediksi Kehancuran Bumi, 99 Persen Kehidupan Musnah
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Channel News Asia, bahwa vaksin dari Moderna, AstraZeneca dan Pfizer dan mitra BioNTech mempertahankan aktivitas melawan Omicron.
Namun, respons antibodinya sangat berkurang jika dibandingkan dengan jenis virus asli yang pertama kali terdeteksi di China, menurut penelitian tersebut.
Studi tersebut dilakukan oleh Humabs Biomed SA, sebuah unit dari Vir Biotechnology dan University of Washington.
Baca Juga: Hindari Minuman Berkafein Sebelum Berolahraga Jika Tidak Ingin Hal Ini Terjadi
Study tersebut telah menemukan penurunan itu kurang terasa untuk individu yang telah divaksinasi yang sebelumnya terinfeksi.