PIKIRAN RAKYAT - Jepang berencana untuk menguji coba obat-obatan HIV untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona. Hal ini akan dilakukan mengingat pasien terjangkit semakin meningkat.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Jepang Yoshihide Suga, pemerintah sedang membuat persiapan untuk uji klinis menggunakan obat HIV pada virus corona yang akan dimulai sesegera mungkin.
Hasilnya beberapa obat sudah disetujui untuk digunakan bagi penderita virus corona.
Baca Juga: 5 Film Tentang Kesehatan Mental Terbaik
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters Selasa, 18 Februari 2020 melaporkan bahwa Jepang memiliki 520 orang terinfeksi yang dikonfirmasi pada Senin kemarin, termasuk 454 kasus dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama.
Hari ini dilaporkan sudah ada tiga kasus lagi yang dikonfirmasi terkena virus corona, di Prefektur Wakayama.
Atas wabah yang terjadi saat ini, ekonomi Jepang mengalami penurunan dan memicu risiko resesi. Penyebaran virus telah mendorong Tokyo untuk membatasi jumlah pertemuan publik.
Baca Juga: Ratusan Ribu Kerang Mati hingga Matang Pantai Selandia Baru Akibat Gelombang Panas
Sementara beberapa perusahaan meminta karyawannya untuk bekerja di rumah sementara.
Uji coba obat HIV disebut-sebut bisa menjadi salah satu opsi obat bagi virus corona yang berpotensial untuk mencegah virus corona di seluruh dunia.
Mengingat epidemi ini sudah menewaskan hampir 1.900 orang di Tiongkok.
Orang-orang Tiongkok kini sudah mulai mengeksplorasi cara-cara yang tidak lazim untuk mendapatkan pengobatan. Beberapa di antaranya memohon untuk mengonsumi obat untuk HIV dan meminta obat-obatan dari importir tidak resmi.
Di Thailand, dokter mengatakan mereka tampaknya telah berhasil dalam mengobati kasus-kasus virus yang para dengan kombinasi obat untuk flu dan HIV.
Saat permintaan masker meroket, polisi sedang menyelidiki pencurian 6.000 masker bedah yang dilaporkan oleh Rumah Sakit Palang Merah Kobe di Jepang tengah.
Baca Juga: Wali Kota Depok Targetkan Penerapan Perda KTR di Kalangan Remaja
Para pejabat di Jepang telah berjani untuk bekerja keras untuk menghindari gangguan pada Olimpiade yang akan segera digelar di Tokyo pada bulan Juli mendatang.
Kekhawatiran sudah mulai ada bagi para kontingen Olimpiade itu, salah satunya adalah tim panahan Mongolia membatalakn untuk berlatih di Jepang.***