Kerusuhan Pecah di Kazakhstan, Apa yang Diinginkan Pengunjuk Rasa?

- 7 Januari 2022, 13:25 WIB
Personel kepolisian Kazakhstan memblokir jalan selama aksi unjuk rasa berlangsung yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar di Almaty, Kazakhstan 5 Januari 2022.
Personel kepolisian Kazakhstan memblokir jalan selama aksi unjuk rasa berlangsung yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar di Almaty, Kazakhstan 5 Januari 2022. /Pavel Mikheyev/Reuters

Ia akhirnya turun takhta setelah pengunjuk rasa mendesaknya untuk mundur.

Kini mantan orang nomor satu di Kazakhstan itu ditunjuk sebagai kepala Dewan Keamanan Nasional Kazakhstan.

Baca Juga: Belasan Jemaah Asal Malaysia Pergi Umrah Tanpa Riwayat Vaksinasi, Kebohongan Terungkap Saat Terpapar Omicron

Dalam beberapa cuplikan video yang diberedar sejak Rabu lalu, pengunjuk rasa tampak menyerbu gedung utama pemerintah di Kota Almaty.

Beberapa dari mereka bahkan membakar kendaraan milik polisi dan kantor cabang partai Nur Otan yang paling berkuasa di Kazakhstan.

Saat ini pengunjuk rasa tidak hanya menuntut turunnya harga bahan bakar. Tetapi juga menginginkan hak-hak seperti kesetaraan sosial terwujud di negara mereka.

Baca Juga: Diduga Omicron, Ini Kronologi Ashanty Positif Covid-19 Saat Kembali dari Turki hingga Lakukan Karantina di RS

Beberapa tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa antara lain perubahan sistem pemilu berdasarkan pilihan rakyat, bukan berdasarkan penunjukkan kalangan atas.

Singkatnya, rakyat menuntut penghapusan kekuatan politik tanpa oposisi yang telah ada sejak Kazakhstan merdeka dari Uni Soviet pada tahun 1991 silam.

Selain itu, di tengah kekacauan, kabinet yang tengah memimpin di negara tersebut mengirim surat pengunduran diri kepada Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev yang membuat pemerintahannya semakin rumit.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x