Donald Trump Mulai Bahas Perdagangan dan Kesepakatan Senjata dengan India

- 25 Februari 2020, 16:01 WIB
PRESIDEN AS Donald Trump berjalan bersama istrinya, Melania, dan PM India Narendra Modi di Ahmedabad, Senin 24 Februari 2020
PRESIDEN AS Donald Trump berjalan bersama istrinya, Melania, dan PM India Narendra Modi di Ahmedabad, Senin 24 Februari 2020 /AFP/MANDEL NGAN

PIKIRAN RAKYAT - Setelah mendapat sambutan meriah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai bicarakan perdagangan dan kesepakatan senjata dengan India pada Selasa, 25 Februari 2020.

Ratusan ribu warga India memadati stadion untuk menyaksikan secara langsung tokoh fenomenal, yakni Donald Trump yang berkunjung ke India Senin kemarin.

Trump yang mengatakan bahwa sambutan yang meriah itu disebut "tampilan budaya dan kebaikan India yang menakjubkan".

Baca Juga: Kenalkan Kopi Asal Indonesia ke Mancanegara, Ridwan Kamil Resmikan Jabarano Cafe Pertama di Australia

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, 25 Februari 2020, kedua negara telah berdiskusi tentang kesepakatan perdagangan dan pada Selasa ini, Trump akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di New Delhi untuk mencoba dan menutup selisih barang-barang pertanian, peralatan medis, perdagangan digital, dan mengusulkan tarif baru.

Amerika Serikat telah menandatangani kontrak kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok dan memisahkan perjanjian dagang dengan Kanada dan Meksiko.

Trump mengatakan bahwa rencana kesepakatan perdagangan dengan India, untuk mendorong peningkatan kesejahteraan yang digambarkan oleh Donald Trump "raja tarif".

Baca Juga: Viral Video Masker Diinjak dan Diduduki Sebelum Dijual, Simak Faktanya

Trump mengatakan pada rapat umum di Ahmdedabad bahwa Modi, adalah negosiator yang tangguh tetapi kedua negara berbeda pada awal kesepakatan besar.

Di New Delhi, Trump mendapat sambutan resmi dari negara bagian di Istana kepresidenan redstone dengan penghormatan yang ditandai dengan 21 meriam dan dikawal oleh penjaga tamu kehormatan berlapis merah dengan menunggang kuda.

India adalah salah satu dari sedikit negara besar di dunia, di mana peringkat persetujuan pribadi Trump di atas 50 persen dan perjalanan Trump telah diliput oleh berbagai media sebagai kunjungan pertama ke India yang mendapat sambutan besar di dunia.

Baca Juga: Korea Selatan Genting Virus Corona, Jasa Antar Makanan Kebanjiran Orderan

Para pejabat Amerika juga memuji Perdana Menteri, Narendra Modi yang telah memberikan sambutan yang spektakuler untuk Trump.

"Pelukan Modi dan Trump terasa hangat," menurut berita di Times of India.

Namun bukan tanpa protes pada Senin kemarin, protes keras terjadi di Delhi atas undang-undang baru yang menurut para kritikus, mendiskriminasi umat Islam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dikabarkan Meninggal Dunia, Cek Faktanya

Selain itu, undang-undang baru tersebut merupakan upaya lebih lanjut untuk melemahkan fondasi sekuler demokrasi India.

Mereka mengatakan hukum adalah bagian dari pola pelecehan yang diikuti oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata yang dipimpin Modi.

Setidaknya lima orang tewas dan sekitar 90 lainnya cedera dalam bentrokan yang terjadi di bagian ibukota, jauh dari pusat kota tempat Modi menyambut Trump.

Baca Juga: Disdik Depok Apresiasi Program OC untuk Meningkatkan Kualitas Pelajar

Trump berencana untuk mengangkat masalah kebebasan beragama di India dengan Modi, kata seorang pejabat administrasi pekan lalu.

Delhi juga telah berjuang dengan polusi udara yang tinggi dan pasa Selasa, kualitas udara cukup buruk di 193 dalam indeks pemerintah yang mengukur polusi hingga skala 500.

WHO menganggap apapun di atas 60 sebagai angka yang tidak sehat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x