PIKIRAN RAKYAT - Teka-teki politik Malaysia masih berlanjut sehari setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengundurkan diri secara tiba-tiba.
Selagi Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri, untuk sementara waktu kedudukan kabinet tersebut dikosongkan, dan Selasa kemarin, Malaysia tengah mencari pemimpin negara berikutnya.
Berbagai pertanyaan tentang pemimpin berusia 94 tahun itu muncul dari penduduk Malaysia. Apakah Mahathir ternyata akan kembali lagi di kursi kerajaan atau justru kedudukannya akan digantikan oleh Anwar Ibrahim, kandidat yang mengantongi dukungan kuat dari koalisi saat ini untuk menjadi perdana menteri berikutnya.
Tetapi kemungkinan-kemungkinan seperti membubarkan parlemen saat ini dan membuka jalan untuk pemilihan parlemen baru telah muncul di sana.
Baca Juga: Simak 31 Daftar Lengkap Negara yang Positif Virus Corona
Saat ini, terhitung sejak Selasa kemarin hingga Rabu ini, Raja Malaysia mengadakan pertemuan dengan semua anggota untuk melihat suara mayoritas yang mendukung terbentuknya pemerintahan baru.
"Raja akan bertemu dengan 222 anggota parlemen untuk mencari tahu siapa yang mereka dukung sebagai Perdana Menteri (PM). Orang yang memiliki dukungan setidaknya 112 anggota parlemen kemungkinan besar akan ditunjuk sebagai PM," kata anggota senior Pakatan Harapan dari Mahathir seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera.
Dalam pemerintahan di bawah tangan Mahathir, pemerintahan dijalankan dengan dukungan raja dan bantuan pegawai negeri sipil, Kadir Jasin, dan, penasihat media Mahathir.
Kantor Mahathir mengonfirmasi bahwa ia bertemu dengan para pemimpin berbagai partai di seluruh perpecahan politik Malaysia, termasuk Anwar serta oposisi.