PIKIRAN RAKYAT - Hingga Kamis, 27 Februari waktu setempat Kementerian Kesehatan Iran melaporkan ada 26 jiwa yang tewas atas epidemi virus corona.
Penyebaran virus mematikan tersebut kian meningkat pesat di Iran sejak Kota Qom menjadi salah satu pusat dari perluasan wabah di negara tersebut.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV salah satu pejabat tinggi di Iran juga menjadi korban dari penyebaran virus corona yang berkembang pesat.
Baca Juga: Marak Terjadi Pencurian, Polisi Kembali Bekuk Kawanan Pencuri Sepeda Gunung di Depok
Dia adalah salah satu dari tujuh Wakil Presiden Iran Massoumeh Ebtekar yang mengawasi urusan wanita.
Juru bicara kementerian kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan bahwa penghitungan infeksi telah meningkat menjadi 245, dengan 106 peningkatan kasus yang dikonfirmasi sebagai jumlah tertinggi untuk satu hari sejak Iran mengumumkan infeksi pertamanya pada 19 Februari.
Iran menjadi negara Timur Tengah dengan jumlah kematian tertinggi di luar daratan Tiongkok, tempat virus corona pertamakali ditemukan.
Baca Juga: BTS Batalkan Konser Album Terbaru, ARMY Saling Menguatkan hingga Tagar K-Diamond Jadi Trending
Sebelum Wakil Presiden Massoumeh Ebtekar dikonfirmasi positif virus corona, beberapa pejabat tinggi Iran pun dilaporkan positif wabah Covid-19 tersebut, sebagian dari mereka tengah mengarantina dirinya sendiri secara mandiri.
Ebtekar mantan juru bicara mahasiswa yang menyandera 52 orang Amerika di kedutaan AS di Teheran pada 1979, juga dirawat di rumah, dan anggota timnya telah diuji untuk virus corona.