Varian Virus Baru Terus Muncul, WHO: Covid-19 Belum Mendekati Status Endemik

- 12 Januari 2022, 11:12 WIB
Ilustrasi Covid-19.  WHO menyebut bahwa pandemi Covid-19 masih belum mendekati status endemik di tahun 2022 karena varian virus baru yang terus muncul.
Ilustrasi Covid-19. WHO menyebut bahwa pandemi Covid-19 masih belum mendekati status endemik di tahun 2022 karena varian virus baru yang terus muncul. /Edward Jenner/Pexels.

PR DEPOK – Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Catherine Smallwood mengatakan bahwa pandemi Covid-19 'masih jauh' dari endemisitas.

Ilmuwan WHO itu mengutip ketidakpastian yang datang ke tahun 2022 dan kemampuan virus Corona untuk berevolusi dengan cepat sebagai alasan utamanya.

Dunia melaporkan rekor 9,5 juta kasus Covid-19 baru minggu lalu, dan 1,4 juta kasus dilaporkan di AS pada Senin, 10 Januari 2022, dengan wabah didorong oleh varian Omicron.

Terlepas dari ketidakpastian saat ini, Pfizer dan perusahaan vaksin lainnya sedang mempersiapkan virus untuk menjadi endemik.

Baca Juga: Maya Angelou, Wanita Kulit Hitam Pertama dalam Sejarah Tampil di Koin Terbaru 25 Sen Amerika Serikat

CEO Pfizer mengatakan bahwa ia mengharapkan orang Amerika segera memiliki kehidupan yang sangat normal dengan vaksinasi rutin.

Endemik sendiri adalah istilah epidemiologi, mengacu pada situasi di mana penyakit menular dikendalikan pada tingkat yang dianggap dapat diterima oleh populasi.

Penyakit ini mungkin masih beredar secara luas melalui suatu populasi, tetapi hal itu dilakukan dengan cara yang mudah dipahami dan ditanggapi oleh para pakar kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos Online Lewat HP untuk Dapatkan Bantuan PKH dan BPNT Kartu Sembako

“Tingkat apa yang 'dapat diterima' berbeda dari satu tempat ke tempat lain, dari waktu ke waktu dan antar penyakit, dan itu mungkin tidak selalu eksplisit," ujar Dr Ellie Murray, ahli epidemiologi di Universitas Boston.

“Tetapi ketika suatu penyakit mewabah, ada ambang batasnya!” dia berkata dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Ambang batas yang dimaksud adalah sejumlah infeksi yang oleh masyarakat dianggap dapat dikelola tanpa memerlukan darurat kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Zayn Malik Berulang Tahun, Gigi Hadid Terpantau Masih Belum Memberikan Ucapan

Untuk penyakit yang sangat berbahaya, seperti polio, ambang batas ini adalah jumlah kasus yang cukup rendah.

Tetapi untuk penyakit lain yang tidak terlalu berbahaya bagi manusia, ambang batasnya bisa lebih tinggi.

“Hingga 80 persen orang dewasa AS terinfeksi oleh virus yang menyebabkan luka dingin (herpes oral),” kata Murray.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Klaim Pengusaha Ingin Pemilu 2024 Ditunda, Gus Umar: Jangan Rusak Tatanan Demokrasi

“Tetapi kesehatan masyarakat hampir tidak mengambil tindakan apapun, kecuali untuk melindungi bayi,” tandasnya.

Vaksin dan perawatan untuk Covid berarti bahwa, dalam beberapa bulan mendatang, gejala parah yang terkait dengan penyakit ini akan menjadi sangat jarang.

Sehingga banyak orang dapat terinfeksi saat penyakit ini dalam status endemik.

Baca Juga: Marissya Icha Akui Tahu Dalang Demo di Kemensos: Bangkai Ditutupi Tetap Tercium Juga Pak!

Para pemimpin kesehatan masyarakat di AS dan negara-negara lain perlu mengidentifikasi ambang batas yang merupakan endemisitas Covid.

"Apa yang kami lihat saat ini memasuki tahun 2022 sama sekali tidak mendekati status endemik itu," kata Smallwood.

“Kami masih memiliki sejumlah besar ketidakpastian, kami masih memiliki virus yang berkembang cukup cepat dan menimbulkan tantangan yang cukup baru.

"Jadi kami tentu tidak bisa menyebutnya endemik," tambahnya.

Baca Juga: Benny Harman Tegaskan Masa Jabatan Presiden Dibatasi Hukum: Meski 80 Persen Rakyat Senang, Harus Urungkan Niat

Sebelum diidentifikasi pada akhir November, banyak pakar virologi memperkirakan bahwa varian besar berikutnya akan berevolusi dari Delta yang mendominasi AS dan dunia untuk sebagian besar tahun 2021.

Omicron lalu muncul, mendorong pemikiran bahwa varian itu mungkin berasal dari infeksi yang lama pada orang yang kekebalannya terganggu, atau bahkan dari inang hewan.

Varian ini telah mendorong kasus Covid ke level rekor baik di AS maupun secara global.

Dunia melaporkan 9,5 juta kasus baru dalam pekan yang berakhir 6 Januari, menurut WHO, meningkat 71 persen dari minggu sebelumnya.

Baca Juga: China Meluncurkan Matahari Buatan yang Disebut Lima Kali Lebih Panas dari Aslinya

Meski begitu, WHO menilai angka ini masih terlalu rendah, karena hasil tes yang tertunda selama liburan Tahun Baru.

"Covid mungkin menjadi endemik pada waktunya, tetapi menetapkannya hingga 2022 agak sulit pada tahap ini," kata Smallwood.

"Semua ini tentu saja tergantung pada bagaimana kita menanggapinya dan penyerapan vaksinasi yang meluas secara adil akan menjadi sangat, sangat penting dalam bergerak menuju skenario seperti itu," tambahnya.

WHO sebelumnya telah menyerukan AS dan negara-negara kaya lainnya untuk menghindari memberikan suntikan booster untuk memprioritaskan dosis pertama dan kedua untuk seluruh dunia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x