“Profesor Farzan terganggu oleh situs furin dan memiliki waktu yang sulit untuk menjelaskan itu sebagai peristiwa di luar lab, meskipun ada cara yang bisa terjadi di alam tetapi sangat tidak mungkin,” beber email itu.
“Saya pikir ini menjadi pertanyaan tentang bagaimana Anda menggabungkan semua ini, apakah Anda percaya pada rangkaian kebetulan ini, apa yang Anda ketahui tentang lab di Wuhan, seberapa banyak yang bisa terjadi di alam. Saya 70:30 atau 60:40,” lanjutnya.
Sir Jeremy kemudian menurunkan perkiraannya 50:50 dalam email lebih lanjut hanya beberapa hari kemudian pada 4 Februari.
Profesor Eddie Holmes, dari University of Sydney, mengatakan dia yakin ada kemungkinan 60:40 kebocoran laboratorium.
Secara total, belasan ilmuwan di Inggris, AS dan Eropa termasuk dalam rantai email pada minggu pertama Februari.
“Dari sudut pandang evolusioner (alami) satu-satunya hal di sini yang menurut saya tidak biasa adalah situs pembelahan furin,” ujar Dr Andrew Rambaut, ahli biologi evolusioner di University of Edinburgh.
Baca Juga: Bobotoh Kena 'PHP' Bos Persib, Menunggu Stefano Lilipaly yang Gagal Bergabung sampai Rela Begadang
Profesor Bob Garry, juga dari University of Texas, mengatakan dia tidak bisa mengetahui bagaimana virus bisa terjadi di alam.
Tetapi mereka yang berada dalam rantai email yang memiliki kekhawatiran disambut dengan penolakan.