Kelompok pro-demokrasi Sudan pun mengencam tindakan tersebut. Situasi itu dianggap sia-sia karena pergerakan Abdallah Hamdok sangat dibatasi.
Kelompok pro-demokrasi menuntut militer untuk mengembalikan kekuasaan ke tangan pemerintah sebelumnya.
Baca Juga: Wanita Tiongkok Ini Kedapatan Mengamuk dan Merobek Puluhan Gaun Pengantin, Begini Alasannya
Namun akhirnya Abdallah Hamdok memutuskan untuk mengundurkan diri awal Januari lalu lantaran terlibat perselisihan dengan petinggi militer dan tidak bisa menerima proses reformasi yang terlalu alot.
Keterlibatan CCFFC dalam kesempatan tersebut tak lain untuk memperlihatkan bahwa dunia internasional peduli dan ingin Sudan kembali stabil.
Menurut utusan Uni Afrika, Edewe Bankole, dialog tersebut akan membahas sudut pandang pihak-pihak yang terlibat krisis dan menetapkan solusi terbaik dan adil.***