Kelompok Pro-Demokrasi Sudan Terima Tawaran PBB untuk Akhiri Kebuntuan Politik Pascakudeta Militer

- 17 Januari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi demokrasi yang terjadi di Sudan.
Ilustrasi demokrasi yang terjadi di Sudan. /Mohamed Nureldin Abdallah/REUTERS

Kelompok pro-demokrasi Sudan pun mengencam tindakan tersebut. Situasi itu dianggap sia-sia karena pergerakan Abdallah Hamdok sangat dibatasi.

Kelompok pro-demokrasi menuntut militer untuk mengembalikan kekuasaan ke tangan pemerintah sebelumnya.

Baca Juga: Wanita Tiongkok Ini Kedapatan Mengamuk dan Merobek Puluhan Gaun Pengantin, Begini Alasannya

Namun akhirnya Abdallah Hamdok memutuskan untuk mengundurkan diri awal Januari lalu lantaran terlibat perselisihan dengan petinggi militer dan tidak bisa menerima proses reformasi yang terlalu alot.

Keterlibatan CCFFC dalam kesempatan tersebut tak lain untuk memperlihatkan bahwa dunia internasional peduli dan ingin Sudan kembali stabil.

Menurut utusan Uni Afrika, Edewe Bankole, dialog tersebut akan membahas sudut pandang pihak-pihak yang terlibat krisis dan menetapkan solusi terbaik dan adil.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x