Menurut Nasser, bahwa melalui penemuan ini dapat menambah pengetahuan yang lebih baik tentang permukaan masjid Al-Nuri.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman Hurriyet Daily news, bahwa setiap ruang wudhu memiliki tinggi tiga meter (hampir 10 kaki) dan lebar 3,5 meter.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron Naik, Luhut Sebut Pemerintah Belum Berencana PPKM Darurat
Menurut laporan, bahwa ruangan sholat ini berada sekitar enam meter di bawah tanah.
Penemuan ini dipercaya dapat menguatkan pentingnya situs sejarah dan arkeologi ini.
Penggalian tersebut dilakukan dengan dukungan dari UNESCO dan pendanaan dari Uni Emirat Arab.
Fondasi aula yang lama ini ternyata lebih luas daripada aula yang dibangun pada tahun 1940-an.
Sebagai informasi, bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1172, tetapi sebagian besar dihancurkan dan dibangun kembali pada tahun 1942, kecuali menaranya yang bertahan lama.
UNESCO mengumpulkan lebih dari $100 juta pada tahun 2019 untuk “menghidupkan kembali semangat Mosul" melalui rekonstruksi masjid ini.