PR DEPOK – Dalam menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron, CEO Pfizer Albert Bourla baru-baru ini melontarkan sejumlah hal, termasuk upaya vaksinasi booster terhadap masyarakat global.
Dalam upaya penyuntikan vaksin booster, CEO Pfizer baru-baru ini dalam pidatonya di Yerusalem menyarankan agar suntikan vaksin Covid-19 perlu dilakukan setiap tahun dalam menghadapi pandemi.
CEO Pfizer berpendapat, pemberian vaksin Covid-19 secara rutin setiap tahun lebih baik daripada suntikan booster yang harus dilakukan secara teratur dan dalam waktu yang singkat.
“Mengambil booster dalam waktu empat hingga satu bulan bukanlah situasi yang baik," ucap CEO Pfizer.
"Saya berharap jika kita hanya perlu mengambil vaksin setahun sekali sekaligus memudahkan masyarakat," kata dia lagi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket.
Seperti yang diketahui, sejak awal wabah Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, telah merenggut nyawa banyak orang.
Hal ini mendesak para ilmuwan untuk memproduksi vaksin untuk mencegah penyebaran epidemi berbahaya ini.
Baca Juga: Aturan Terbaru Masuk Mall di Jakarta, Rumah Makan dan Bisokop Boleh Buka dengan Syarat Ini
Sementara itu, mutasi Covid-19 juga membuat wabah ini terus menyebar dengan varian yang lebih luas dan berbahaya.
Terkait hal tersebut, Pfizer sebelumnya menginformasikan bahwa pihaknya siap memproduksi vaksin khusus untuk mencegah penyebaran varian Omicron .
“Kami sedang mengembangkan vaksin yang dapat melawan varian Omicron serta beberapa varian sebelumnya secara bersamaan," kata CEO Pfizer.
Dikabarkan, vaksin Pfizer mampu memberikan perlindungan pada varian Omicron ini diharapkan bisa ditawarkan ke dunia pada awal Maret ini.
Perlindungan vaksin Pfizer atas varian Omicron diklaim hingga 90 persen.
Hingga saat ini, sejumlah besar negara di Eropa maupun Amerika Serikat terlihat mengalami peningkatan kasus Covid-19 menyusul penyebaran wabah Omicron yang begitu cepat.
Menurunnya tingkat kekebalan tubuh terhadap wabah Covid-19 menjadi salah satu penyebab yang dikatakan sebagai penyebab orang terinfeksi Covid-19.
Sebelumnya, Albert Bourla mengatakan, ancaman varian Omicron membuktikan bahawa wabak ini akan terus bermutasi dan suntikan dosis kedua bisa menjadi pelindung dari ancaman varian Omicron.
Walaupun kajian awal menunjukkan varian Omicron tidak mematikan seperti Delta, para ahli yakin bahwa dua suntikan vaksin Pfizer tidak mencukupi untuk melawan Omicron.
Maka dari itu, CEO Pfizer mengingatkan masyarakat untuk terus waspada atas ancaman varian Omicron.
“Data terkini akan menentukan adakah masyarakat global akan dilindungi dengan baik oleh vaksin dosis ketiga dari varian Omicron. Dan pilihan kedua, saya rasa kita memerlukan suntikan dosis keempat”, ujarnya.***