Beda Pendapat dengan Donald Trump, Penasehat Kesehatan Anthony Fauci Dikabarkan Dipecat

- 14 April 2020, 12:54 WIB
POTRET Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Dr. Anthony Fauci di Gedung Putih.*
POTRET Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Dr. Anthony Fauci di Gedung Putih.* /Reuters/

PIKIRAN RAKYAT - Penasehat kesehatan dr Anthony Fauci tengah menjadi buah bibir setelah dirinya mengkritik pemerintahan federal Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam menghadapi pandemi virus corona.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Aljazeera, Fauci merupakan seorang direktur Institusi Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Amerika Serikat, ia adalah orang yang sangat dipercaya oleh masyarakat di sana.

Fauci pandai mengalihbahasakan istilah kedokteran yang sulit dipahami ke bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

Baca Juga: PSBB Depok, Berikut Prokotol bagi Perusahaan untuk Karyawan yang Tetap Bekerja 

Saat Fauci berbicara di televisi atau di media manapun itu tentang virus corona atau COVID-19 yang telah menjungkirbalikkan kehidupan umat manusia saat ini, orang-orang akan mendengarkan dia, dan setuju dengan apa yang ia katakan.

Tak ayal, sebab sebelumnya, Fauci telah bergulat dengan berbagai wabah yang sempat menyerang dunia seperti SARS, MERS, HIV, Ebola, dan bahkan bioterorisme yang menyerang Amerika pada 2001 silam.

Kendati usianya tak lagi muda yang bahkan memberikan dia peluang untuk tertular COVID-19, Fauci tetap mendedikasikan hidupnya untuk mengedukasi masyarakat terkait pandemi yang sedang melanda dunia ini.

Demi menghilangkan informasi yang salah terkait virus corona pada masyarakat, Fauci bahkan tak segan jika harus berbeda pendapat dan bahkan berselisih paham dengan presiden.

Baca Juga: Cerita Pasien Corona Sembuh di Kediri, Ibu dari Bayi 11 Bulan yang Ikuti Anjuran Dokter 

Menurut data yang dihimpun oleh Worldometer, hingga 14 April 2020, Amerika Serikat telah mengonfirmasi 587.155 kasus dengan total kematian 23.644 orang, yang terbanyak di dunia.

Sebelumnya, Fauci membuat prediksi bahwa pandemi ini akan membunuh setidaknya 100.000 hingga 200.000 orang di Amerika Serikat.

Untuk menahan angka tersebut, Fauci menganjurkan penahanan mitigasi untuk mencegah penyebaran virus lebih besar lagi.

Upaya jangka pendek yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tes virus, sementara upaya jangka panjangnya adalah mengembangkan perawatan dan vaksin.

Dalam wawancaranya bersama para wartawan, Fauci seakan menyatakan bahwa Trump telah gagal menangani pandemi virus corona.

Baca Juga: Tio Pakusadewo Ditangkap karena Narkoba, Mengulang Cerita 3 Tahun Lalu 

Aljazeera melaporkan bahwa Fauci mengaku telah melayani seorang presiden yang menyiapkan antisipasi virus seberbahaya corona seperti mengantisipasi flu musiman.

Kepada Kongres, Fauci mengaku bahwa sistem pemerintah Amerika Serikat tidak menyangka pengujian massal justru berakhir pada angka positif yang membludak.

"Ini gagal, mari kita akui," kata Fauci pada Legislator.

Terkait obat anti-malaria yang diandalkan oleh Trump sebagai kunci penyembuhan virus corona, Fauci mengatakan bahwa tidak ada data ilmiah untuk mendukung penggunaan obat itu.

Baca Juga: Depok Terapkan PSBB, Jam Operasional Pasar Tradisional hingga Modern Dibatasi 

"Saya melayani enam presiden, dan saya tidak pernah melakukan apa pun selain memberi tahu bukti ilmiah yang tepat dan membuat rekomendasi kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan dan bukti," kata Fauci.

Kendati Fauci mengkritik Gedung Putih terkait usaha mereka membendung kasus virus corona, Trump justru memuji kinerja Fauci.

"Tony telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan bekerja sangat lama, berjam-jam," kata Trump.

Tapi, desas-desus baru terkait rencana Trump memecat Fauci muncul apalagi setelah Trump me-retweet sebuah cuitan tentang pemecatan Fauci.

Baca Juga: Polisi di India Diserang Orang Tak Dikenal saat Berpatroli Lockdown 

Aljazeera melaporkan bahwa Gedung Putih telah menepis kabar terkait Trump yang tengah mempertimbangkan pemecatan Fauci.

"Obrolan media ini konyol, Presiden Trump tidak memecat Dr. Fauci," kata Juru Bicara Gedung Putih, Hogan Gidley.

"Dr. Fauci telah dan akan tetap menjadi penasihat terpercaya untuk Presiden Trump," tutur dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah