Network
"Ratu akan mengalami keseluruhan emosi mulai dari berduka suaminya dan mengingat ayahnya, hingga merasa bangga atas semua yang telah dia dan keluarganya capai. Dia mengambil takhta negara yang dilanda bom dan mengarahkannya ke periode stabilitas politik.
"Itu adalah warisan yang luar biasa. Dia tahu William, Kate, dan anak-anak mereka akan menemukan jalan ke depan bagi keluarga kerajaan," tambahnya.
Sementara itu, pakar kerajaan Duncan Larcombe percaya kekacauan dalam keluarga kerajaan masih menakutkan, terlepas dari popularitas Ratu Elizabeth.
Baca Juga: Korea Utara Dikabarkan Menangkap Instruktur Tari dengan Tuduhan Mengajarkan 'Gerakan Kapitalis'
"Dia mungkin sepopuler sekarang seperti di awal pemerintahannya. Tahun ini adalah momen unik dalam sejarah dan Ratu memiliki banyak hal untuk menjadi ceria, tetapi, tentu saja, ada krisis yang membayangi di cakrawala," jelasnya.
Bulan lalu, anak ketiga Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew, dicopot dari gelar militer dan perlindungan kerajaannya saat ia menghadapi tindakan sipil AS atas tuduhan penyerangan seksual, klaim yang secara konsisten ia bantah.
Sementara itu, Pangeran Harry, cucu keempat Ratu Elizabeth, sedang mencari peninjauan kembali terhadap penolakan Kementerian Dalam Negeri untuk mengizinkannya membayar secara pribadi untuk perlindungan polisi saat mengunjungi Inggris.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH 2022 di DTKS Lewat HP untuk Dapatkan Bantuan Rp3 Juta
Duke of Sussex kehilangan keamanan polisi yang didanai pembayar pajak setelah mundur dari tugas kerajaan pada tahun 2020 dan pindah ke Amerika Serikat bersama istrinya Meghan dan putranya Archie.
"Ini seperti menyaksikan ibu pemimpin keluarga Anda semakin tua sementara masalah masih belum terselesaikan," tambah Nigel.
