Seorang Wali Kota Pura-pura Meninggal Berbaring di Peti Mati, Hindari Penangkapan Terkait Corona

- 22 Mei 2020, 13:39 WIB
WALI Kota Tantara Jaime Rolando Urbina Torres berbaring di peti mati.*
WALI Kota Tantara Jaime Rolando Urbina Torres berbaring di peti mati.* /DAILY MAIL/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang Wali kota di Peru berpura-pura meninggal dunia saat hendak diperiksa kepolisian setempat. Diduga, dia melanggar aturan jam malam dengan pergi ke bar bersama rekannya.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Mail, Jaime Rolando Urbina Torres berbaring di dalam peti yang terbuka. Saat dihampiri polisi, Torres mengenakan masker dengan pakaian lengkap serta sepatu dan sweater biru.

Wali Kota Tantara itu mengakui melanggar aturan jam malam di Peru. Bukan hanya itu, Torres tidak menerapkan aturan social distancing dan tertangkap basah mabuk bersama rekan-rekannya.

Tidak disebutkan lokasi detail penangkapan Wali Kota Tantara itu dan belum diketahui alasannya menyediakan peti mati.

Baca Juga: Prihatin Daging Babi Terlanjur Dikonsumsi Selama 1 Tahun, NU Pertanyakan Kinerja Pemkab Bandung

Menurut keterangan polisi, Torres mengatakan dia menyadari tindakannya yang melanggar aturan demi memuaskan diri mengonsumsi minuman beralkohol.

Setelah tertangkap basah, Torres diamankan ke markas polisi setempat.

Saat media lokal meminta keterangan langsung dari Torres, polisi mengatakan Torres tengah berada di bawah pengaruh minuman beralkohol yang membuat dia sulit mengendalikan diri serta tidak bisa menjawab pertanyaan seputar penangkapannya.

Selain menjadi sorotan karena penangkapan itu, Torres tengah menjadi pusat perhatian karena dituding tidak menanggapi deengan serius ancaman virus corona di wilayahnya.

Baca Juga: Asteroid 1997 BQ Telah Melintas Dekat Bumi, LAPAN Nilai Potensinya Berbahaya

Bukan hanya dinilai lamban mengendalikan penyebaran virus corona, Torres disebut gagal memberlakukan berbagai langkah pencegahan demi keselamatan warga.

Kota Tantara dan seluruh penjuru Peru telah memberlakukan kebijakan lockdown sejak 66 hari lalu.

Saat warga Tantara meminta Torres menyediakan fasilitas karantina darurat di kotanya, dia mengelak dan enggan membahas masalah itu.

Pada 9 Mei 2020 lalu, dalam forum pertemuan para pejabat Peru, Torres menolak secara halus dan menghindari permintaan warga menyediakan fasilitas darurat tersebut.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x